Suara.com - Teman Ahok sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta fotokopi KTP warga Jakarta untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dukungan ini nantinya akan digunakan Ahok sebagai kendaraan maju di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta dari jalur independen.
Satu juta dukungan terkumpul, Teman Ahok menggelar acara penghitungan mundur menuju satu juta KTP yang ditutup dengan doa dan buka puasa bersama sebagai bentuk rasa syukur terkumpulnya 1 Juta KTP untuk membawa Ahok maju di Pilkada DKI dari jalur independen.
Setelah target terpenuhi, Teman Ahok memiliki 6 sikap untuk Ahok. Enam sikap dari Teman Ahok ini dibacakan secara bergantian oleh para pendiri Teman Ahok dan disaksikan langdung oleh Ahok.
Pendiri Teman Ahok, Singgih Widiastono mengatakan pihaknya tidak akan pernah meninggalkan Ahok. Sebab tidak ada Teman Ahok tanpa Ahok. Singgih juga menerangkan Teman Ahok bergerak atas nama gerakan sosial dan bukan gerakan politik serta berjuang atas dasar keprcayaan kepada pemimpin, bukan atas kepetingan.
"Ahok adalah sosok yang mempersatukan kami dalam satu tujuan yang tidak akan pernah berubah sampai sekarang," kata Singgih di Markas Teman Ahok, Komplek Graha Pejaten nmor 3, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2016).
Selain itu pendiri Teman Ahok lainnya, Amalia Ayuningtyas menjelaskan tujuan dibentuknya Teman Ahok agar Basuki Tjahaja Purnama bisa ikut Pilgub DKI dan terpilih sebagai gubernur DKI 2017-2022 tanpa ada hutang politik.
"Suapaya Bapak Ahok mampu jadi gubernur yang mandiri dan tidak tersandera oleh kepentingan politik, bahkan oleh Teman Ahok sendiri," ujarnya.
"Hutang Ahok hanya kepada rakyat yang memilihnya secara langsung, bukan yang menyediakan tiket atau yang mengusungnya," tambah Amalia.
Richard Handris Saerang menambahkan, KTP yang dikumpulkan oleh Teman Ahok bukanlah milik Teman Ahok, melainkan milik warga Jakarta. KTP ini hanya dapat digunakan sebagai kendaraan politik jika ditandatangani oleh Pak Ahok sendiri.
"Teman Ahok hanya pihak yang mengumpulkan dan yang memfasilitasi. Tidak mempunyai kepentingan di dalamnya," kata dia.
Teman Ahok lainnya, Muhammad Fathony mengatakan Teman Ahok siap bekerja sama dengan seluruh pihak dengan tujuan yang sama, baik itu dari relawan maupun dengan parpol yang mendukung Ahok tanpa syarat dan hutang politik.
"Teman Ahok bukan relawan anti parpol. Gerakan Teman Ahok justru ingin memperlihatkan aspirasi warga kepada parpol. Dan kami bersyukur hari ini sudah ada beberap parpol yang mendukung aspirasi tersebut," kata dia.
Aditya Yogi Prabowo menambahkan, pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada warga Jakarta yang sudah mendukung Teman Ahok serta partai politik seperti Nasdem, Hanura dan Golkar.
"Teman Ahok adalah relawan berbasis masyarakat bukan poltisi dan tidak berpengalaman dengan intrik politik," katanya.
Terakhir, pernyataan sikap ini dibacakan oleh Singgih. Ia mengatakan, jalur partai politik mereka ibaratkan sebagai jalan tol. Namun ia berharap tiga partai politik yang sudah mendukung Ahok bisa menunjukan keseriusan dukungannya dengan mengusung Ahok.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu