Suara.com - Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sandal khusus untuk penyandang tunanetra. Sandal tersebut diberi nama Santun, kependekan dari Sandal Tunanetra.
Ketua tim Santun, Ade Ria Hasanah di Surabaya, Selasa (21/6/2016) mengatakan sandal itu dilengkapi sensor berbasis Android. Fungsinya untuk menuntun jalan pengguna agar dapat mengetahui halangan jalan yang ada di depannya.
"Selama ini para penyandang tunanetra hanya dibantu tongkat, sehingga kurang praktis. Dengan adanya Santun yang memiliki bahan empuk, maka mereka akan terbantu," kata mahasiswa Jurusan Matematika ini.
Lebih lanjut kata Ade, Santun dapat dimodifikasi, sehingga sensor berbasis android dapat ditanam di dalamnya. Di dalam Santun, tertanam sensor jarak tipe HC-SR04 dan mikrokontroler.
"Kami memang tidak membuat sandal sendiri, tetapi kami beli sandal yang sudah ada di pasaran, lalu kami lubangi untuk meletakkan sensor dan mikrokontroler sekaligus bluetooth, serta baterai berukuran kecil sebagai pemasok energy," ucapnya.
Menurut Ade, pada bagian kiri dan kanan diletakkan sensor jarak tipe HC-SR04 yang bisa mendeteksi rintangan hingga jarak 5 meter. Sensor ini akan menginformasikan pengguna lewat suara untuk berhati-hati jika di kiri atau kanan terdapat rintangan.
Melalui suara itulah, lanjutnya, pengguna akan mengatahui ada tidaknya rintangan baik di kiri, kanan, dan depan. Jika ada rintangan di kanan atau dikiri, sensor akan berbunyi "awas kanan" atau "awas kiri".
"Jadi pengguna bisa mengetahui objek di depan melalui suara. Itu memudahkan mereka untuk menghindari sesuatu," ujarnya. (Antara).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029