Suara.com - Seekor jaguar yang dihadirkan dalam upacara penyalaan obor Olimpiade ditembak mati oleh seorang tentara sesaat usai acara di Kota Manaus, Brasil, itu, rampung digelar. Jaguar tersebut ditembak setelah lepas dari tangan pawangnya, demikian dikatakan militer.
Insiden ini terjadi pada Senin (20/6/2016) di sebuah kebun binatang yang berdekatan dengan pusat pelatihan militer. Jaguar itu ditembak dengan pistol saat mendekati seorang tentara.
"Kami membuat kesalahan dengan mengizinkan obor olimpiade, sebuah simbol perdamaian dan persatuan, dipamerkan di samping hewan liar yang dirantai. Citra ini berlawanan dengan keyakinan dan nilai-nilai kami," kata komite penyelenggara Olimpiade Rio 2016 dalam pernyataannya.
"Kami menjamin tidak akan ada insiden serupa di Rio 2016," sambungnya.
Jaguar, sebagaimana digambarkan dengan sosok berwarna kuning dan dinamai Ginga, adalah maskot dari tim Olimpiade Brasil.
Tewasnya jaguar tersebut menuai kecaman dari kelompok-kelompok penyayang binatang. Mereka menyayangkan, mengapa jaguar harus dilibatkan dalam gelaran Olimpiade.
"Kapan orang-orang (dan institusi) berhenti menunjukkan kekuasaan dan kendali mereka dengan mengandangkan, menjinakkan, dan memamerkan hewan liar?" tulis organisasi penyayang binatang Rio de Janeiro, Animal Freedom Union, di laman Facebooknya.
Jaguar adalah hewan langka yang sudah punah di Uruguay dan El Savador, demikian berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature.
Penggunaan Juma - panggilan untuk Jaguar- di acara penyalaan obor Olimpiade tersebut adalah ilegal, demikian dikatakan Ipaam, otoritas pemerhati hewan liar di negara bagian Amazonas.
"Tidak ada permintaan yang disampaikan untuk mengotorisasi diikutsertakannya Jaguar Juma di acara obor Olimpiade," kata Ipaam.
Ipaam mengaku tengah menyelidiki insiden tersebut. (Reuters)
Berita Terkait
-
Naufal Takdir Al Bari: Kisah Singkat Pesenam Muda Berbakat yang Meninggal Dunia di Rusia
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
Jadwal dan Syarat Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
-
KOI Angkat Topi, Woodball Indonesia Borong Emas Aice 7th Indonesia Open 2025
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram