Suara.com - Senapan serbu jenis AR-15 merupakan senjata yang digunakan dalam pembantaian di klub gay Pulse, di Orlando, Florida beberapa pekan lalu. Yang mengejutkan, senjata model itu ternyata terjual hingga 30.000 pucuk di sebuah toko senjata onliine, sepekan setelah aksi penembakan yang menewaskan 49 orang tersebut.
Toko senjata online Hunter's Warehouse, yang berkantor di Bellevue, Pennsylvania, mengklaim bahwa sejak pembantaian yang terjadi di klub gay Orlando, popularitas senjata AR-15 di kalangan pembeli meroket tajam. Terbukti, hanya dalam kurun waktu tujuh hari, mereka bisa melepas 30.000 pucuk senapan tersebut kepada pembeli.
AR-15 merupakan senapan serbu semi otomatis yang mirip dengan senapan serbu M-16 untuk militer. Selain dipakai dalam pembantaian di klub gay Orlando, AR-15 juga dipakai dalam penembakan massal di Sekolah Dasar Sandy Hook, Connecticut dan penembakan di San Bernardino, California.
"Secara khusus, AR-15 terjual dengan sangat, sangat baik. Namun terjadinya aksi-aksi penembakan bukanlah faktor pendongkrak angka penjualan senjata," kata Tom Engle, pemilik Hunter's Warehouse, kepada Fox Business.
"Penjualan senjata api meningkat ketika pemerintah mulai berbicara soal rencana melarang peredaran-peredaran senjata tertentu," ujarnya lagi.
"Ketika orang kehilangan hak untuk membeli senjata api tertentu atau senjata api jenis tertentu, mereka akan buru-buru membelinya," ujar Engle.
Senapan serbu seperti AR-15 sebenarnya pernah dilarang peredarannya di AS berdasarkan undang-undang tahun 1994 tentang Larangan Senjata Serbu. Namun, senjata tersebut diperkenalkan kembali ke pasaran setelah undang-undang tersebut kedaluwarsa pada tahun 2004 dan Kongres AS tidak memperbaruinya.
Senapa serbu AR-15 ini memang memiliki keistimewaan bisa dimodifikasi sedemikian rupa oleh siapapun.
"Dengan senjata jenis AR, seseorang yang tidak punya pengalaman perakitan senjata sekalipun dapat membeli satu senjata dan setumpuk aksesoris, dan mengoptimasi senjata tersebut. Anda bahkan bisa mengubah sepucuk AR-15 menjadi sebuah pistol," kata seorang pemilik senjata asal Texas Jon Stokes lewat tulisannya di Vox.
"Para polisi dan warga sipil membeli AR-15 karena senjata tersebut bisa diadaptasikan menjadi senjata untuk olah raga, berburu, dan skenario serangan oleh amatir dengan beberapa perangkat sederhana saja," ujarnya.
Menurutnya, AR-15 tak ubahnya sebuah mainan "Lego" untuk orang dewasa.
Menyusul terjadinya pembantaian di Orlando, Senat AS juga tidak menelurkan aturan pembatasan senjata baru, mencakup pemberlakuan pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat bagi calon pembeli, serta memberlakukan larangan terhadap orang-orang yang berada di daftar pengawasan FBI, untuk membeli senjata. (Independent)
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis