Suara.com - Siang tadi, Rabu (22/6/2016), lima orang mantan relawan komunitas Teman Ahok menggelar konferensi pers di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta. Dalam konferensi pers tersebut, kelima eks Teman Ahok ini membeberkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan Teman Ahok dalam proses pengumpulan KTP.
Salah satu kesalahan yang dibeberkan oleh kelima eks Teman Ahok ini adalah adanya manipulasi dalam proses pengumpulan salinan Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto menyarankan agar Teman Ahok lebih transparan dalam mengelola organisasi beserta aktivitasnya.
"Itu kan dinamika perpolitikan, dinamika pengelolaan sebuah organisasi. Memang zamannya kan sekarang sudah transparan, tentu semuanya juga harus dikelola dengan baik, profesional, terukur dan transparan," kata Didik di gedung Nusantara I, kompleks DPR, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Didik mengaku bahwa dia sudah membaca berita terkait pengakuan kelima eks Teman Ahok tersebut.
"Memang saya dengar tadi juga di berita, bahwa ada yang kemudian menyampaikan "statement" yang berpandangan bahwa ada ketidaktransparanan di dalam penggunaan dana terkait dengan teman Ahok, sumbernya juga menurut yang bersangkutan kurang jelas," tutur Didik.
Menurut Didik, dalam politik hal seperti itu wajar-wajar saja terjadi. Namun, Didik mengingatkan bahwa segala sesuatu yang dikelola secara tidak jujur pasti akan membuahkan konsekuensi.
"Ya wajar saja, dinamika itu. Tentunya siapapun yang tergabung di dalam, di manapun, ketika menikmati sesuatu yang asal-usul nya juga tidak jelas bahkan disinyalir dari berbagai sumber yang tidak sah atau berbasis profit pasti akan berimplikasi pada hidupnya akan berimplikasi pada substansi hukum," kata Didik.
Lebih jauh lagi, kata Didik, jika transparansi tidak diberlakukan, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
"Atau kemungkinan-kemungkinan potensi kasus-kasus yang lain di depan. Tentu apa yang disampaikan eks Teman Ahom itu salah satunya harus menjadi perhatian para penegak hukum," kata Didik.
Didik menyarankan kepada kedua belah pihak, baik eks Teman Ahok maupun Teman Ahok sendiri untuk menindak lanjiti perkara ini. Tujuannya, supaya diketahui siapa yang jujur dan siapa yang nggak jujur.
"Saya kira harus segera ditindaklanjuti. Apakah memang benar apa yang disampaikan yang bersangkutan betul-betul secara substansi ada muatan hukumnya, ataukah hanya sekedar informasi yang tidak dipertanggungjawabkan," kata Didik.
Para mantan relawan Teman Ahok yang memberikan keterangan pers tersebut adalah Paulus Romindo, penanggung jawab Kelurahan Kamal, Jakarta Barat; Richard, penanggung jawab Kelurahan Kebon Kelapa Dua, Jakarta Barat; Khusnul Nurul, penanggung Kelurahan Jati Baru, Jakarta Pusat; Dodi Hendaryadi, penanggung jawab Pinang Ranti, Jakarta Timur; dan Dela Novianti.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas