Suara.com - Haryono (45), pemudik asal Cibitung, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, berharap tidak terjebak kemacetan saat mudik menuju kampung halaman, Boyolali, Jawa Tengah, Haryono di rest area 102, Cikopo - Palimanan, Jumat (1/7/2016).
Haryono mudik bareng istri dan dua anak. Ketika ditemui Suara.com, mereka bus yang mereka tumpangi tengah berhenti di rest area 102, Cikopo - Palimanan.
"Naik bus Gajah Muncul, saya berempat, belum kena macet ini, kayaknya kemungkinan lancarlah ini. Kalau macet wajar," ujar Haryono.
Mereka naik bus dari Cibitung pukul 15.45 WIB. Kalau perjalanan lancar, katanya, sampai Boyolali hanya ditempuh sekitar 12 jam.
Seandainya nanti terjebak macet, Haryono dan keluarganya sudah siap. Mereka akan menganggapnya sebagai bagian dari bahan yang akan diceritakan di kampung halaman nanti.
"Uniknya kalau mudik tuh macet, kalau macet ada cerita khusus, karena saling cerita macet berapa jam, kalau nggak macet nggak ada cerita, gitu doang, tapi ya udahlah nikmatin saja," kata dia.
Haryono selama ini tak pernah absen mudik Lebaran. Macet adalah hal biasa baginya. Dia pernah merasakan 36 jam di perjalanan, Cibitung ke Boyolali.
"Waktu kemarin pernah 36 jam, terus 24 jam pernah, saat itu naik mobil pribadi, yang kondisi memang bener-bener macet parah," ujarnya.
Kalau disuruh memilih, sebenarnya Haryono lebih senang naik kereta api karena bebas macet.
"Sebenernya mah enakan naik kereta, tapi jauh mas dari rumah kalau harus ke Senen," katanya.
Polisi memprediksi puncak arus mudik 2016 akan terjadi pada Sabtu (2/7/2016). Sementara untuk puncak arus balik diprediksi pada pada 9 Juli 2016.
"Puncak arus mudik Lebaran untuk semua alat transportasi diprediksikan terjadi pada H-4 dan arus balik pada H+3," ujar Kapolri Jendral Badrodin Haiti di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6/2016).
Badrodin mengatakan mayoritas pemudik pada tahun ini masih didominasi oleh pengguna alat transportasi umum yakni, sebanyak 17,6 juta orang. Mereka terdiri dari penumpang jalan, angkutan kereta api, angkutan laut dan angkutan udara.
Masyarakat yang memilih mudik menggunakan kendaraan pribadi masih didominasi oleh pengendara sepeda motor sebanyak 5,6 juta orang.
Berita Terkait
-
Pemotor Masuk Tol Jakarta-Cikampek! Ternyata Buru-buru Lagi Lamar Kerjaan
-
Subuh Maut di Tol Cipali: Gagal Salip Kiri, Ertiga Remuk Hantam Tronton, 3 Tewas, Balita Terluka
-
5 Fakta Kecelakaan Anak Amien Rais yang Tuding Jokowi Jadi Dalang: Mobilnya Dijepit?
-
Amien Rais: Jokowi Mau Bunuh Anak Saya di Tol Cipali
-
Cara Dapat Diskon Jalan Tol Cipali, Promo Libur Idul Adha
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara