Suara.com - Sejumlah warga Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengeluh karena tak kebagian paket sembako dari Presiden Joko Widodo, Jumat (1/7/2016).
Warga bernama Warniati (50) mengatakan seharusnya warga kurang mampu seperti dirinya mendapatkan sembako. Tetapi, dia tak kebagian kupon karena jumlahnya terbatas.
"Saya tidak dapat kupon sembako. Saya tidak dibagi kupon oleh Pak RT, ini yang banyak dapat justru orang-orang kaya (mampu). Orang miskin kayak saya banyak tidak dapat," ujar dia kepada Suara.com.
Padahal, Warniati sudah antri untuk mendapatkan kupon. Dia menyalahkan Ketua RT 5, RW 20, Kelurahan Depok, Ismail. Menurutnya, Ismail tidak mendata warga miskin dengan baik.
Hal senada juga diungkapkan Wijiani (37). Dia juga tak kebagian kupon sehingga tak mendapatkan bingkisan dari Presiden.
Wijiani merupakan pedagang tisu di perempatan jalan. Dia juga mengamen keliling kampung.
Sambil menggendong anak, Wijianti siang tadi tetap melihat proses pembagian sembako meski tahu tak akan kebagian."Saya juga tidak dapat pembagian kupon bantuan sembako dari Presiden Jokowi. Tadi saat pembagian kupon pada rebutan. Harusnya Pak RT datang ke rumah-rumah mendata warga yang kurang mampu dan layak dapat bantuan," ujar dia.
"Saya tidak terlalu berharap banget sih, kalau dapat ya rezeki saya, kalau nggak dapat berarti nggak rezeki saya. Biarinlah, rezeki nggak kemana. Saya nggak mau capek-capek antri, tapi nggak dapat. Saya di sini cuma pengen lihat Pak Jokowi saja," tutur dia.
Bantuan paket sembako dari Presiden berjumlah 1.000 bungkus yang berisi beras, minyak goreng, gula daan teh. Sementara. Di lokasi tersebut yang datang melebihi kuota, 1.200 kepala keluarga.
Berita Terkait
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang