Pengamat terorisme dan intejelen dari Universitas Indonesia (UI) Ridwan Habib menduga tragedi bom bunuh diri di Mapolrestas Solo, Jawa Tengah adalah bagian dari serangkaian aksi teror dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab ISIS memang telah menyerukan aksi jihad melakukan serangan bertepatan dengan momentum bulan suci Ramadan.
"Belum lama ini Juru Bicara ISIS Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani menyerukan aksi jihad bagi seluruh jaringan ISIS di seluruh dunia di Bulan Ramadan. Sebab Ramadan sebagai bulan suci dipandang juga sebagai bulan yang tepat untuk melakukan jihad," kata Ridwan saat dihubungi Suara.com, Selasa (5/7/2016).
Oleh sebab itulah, selama bulan Ramadan banyak aksi teror terjadi di berbagai negara. Mulai dari Irak, Turki, Arab Saudi, hingga terakhir adalah Indonesia.
Ketika disinggung kenapa ISIS bukan menyerang negara-negara Barat, melainkan negara-negara berpependuduk mayoritas Islam, Ridwan mengaku punya jawabannya. Menurutnya, meskipun berpenduduk mayoritas muslim, negara-negara tersebut bukan dianggap sebagai rezim pemerintahan Islam. "Termasuk Kerajaan Arab Saudi yang dianggap rezim thagut serta Indonesia yang menganut paham Pancasila juga dinggap sebagai negara kafir," jelas Ridwan.
Ridwan meyakini bisa saja aksi ini dilakukan oleh Kelompok Santoso yang sebagian anggotanya ada yang tewas tertembak oleh polisi. Namun ia mengingatkan, kelompok Santoso kini telah menjadi bagian dari ISIS dan berbai'at kepada ISIS.
"Makanya mereka mengambil momentum hari ini yang merupakan hari terakhir bulan puasa Ramadan pada tahun ini," ujar Ridwan.
Kedepan, ia mengingatkan agar Polri segera meningkatkan kewaspadaan akan potensi serangan teroris yang bisa saja terjadi pasca Idul Fitri. "Polri harus makin waspada dan meningkatkan kemampuan pencegahan sebelum terjadi serangan lagi," tutup Ridwan.
Berita Terkait
-
Rusia Tangkap Empat Remaja Rencanakan Serangan Bom Bunuh Diri
-
Cerita Paus Fransiskus Pernah Jadi Target Bom Bunuh Diri di Irak: Seorang Wanita Dipenuhi Bahan Peledak!
-
Serangan Bom Bunuh Diri Sasar Pasukan Gabungan Irak-Kurd, Tiga Perwira Tewas
-
Bom Meledak di Stasiun Kereta Pakistan, Lebih dari 20 Warga Tewas, 50 Lainnya Luka-luka
-
Darurat di Haiti: Lebih dari 700.000 Orang Terpaksa Mengungsi Akibat Teror Kekerasan Geng
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres