Suara.com - Menghadiri halal bi halal di Istana Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (6/7/2016), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengkritik pemandangan yang dia saksikan. Pemandangan tersebut menyangkut tata cara berpakaian di hari Lebaran.
Anies mengatakan ada pergeseran budaya yang signifikan yang terjadi di Indonesia. Semakin hari, katanya, pakaian tradisional sarung semakin ditinggalkan.
"Saya melihat di Lebaran kali ini ada pergeseran budaya, salah satunya, coba lihat tidak ada lagi yang menggunakan sarung," kata Anies.
Menurut Anies sudah saatnya bangsa Indonesia menghidupkan kembali budaya dan tradisi, khususnya pakaian adat.
"Bagi saya, sudah saatnya kita ini kembali menggunakan baju-baju tradisional kita. Karena kalau bukan, siapa lagi," kata Anies.
Itu sebabnya, menurut Anies, sudah benar setiap Selasa, para pegawai atau pendidik memakai pakaian daerah. Hal tersebut merupakan salah satu upaya menghidupkan kembali budaya yang merupakan identitas bangsa.
"Makanya kita sampai didik betul pakai baju daerah, setiap Selasa itu. Karena itu bagian dari menghidupkan kembali pakaian adat, sebagai pakaian kerja," kata Anies.
Anies mengatakan selama ini pakaian adat hanya dipakai pada momen tertentu, misalnya upacara adat. Jika tidak ada upacara adat, pakaian adat hanya disimpan di lemari, katanya.
Lebih jauh, pelestarian pakaian tradisional akan berdampak pada pasar. Ketika pakaian tradisional mulai dilupakan, para perajin semakin kehilangan pasar. Jika dibiarkan suatu hari nanti tidak akan ada lagi yang mau memproduksinya.
"Karena selama ini pakaian adat sebagai pakaian upacara dan pekerja-pekerja adat karya baju itu makin kekurangan pasar. Karena kita semua pakaiannya bikinan pabrik," tutur Anies.
"Nah jadi kita termasuk mau lebaran, kalau lebaran itu laki-laki, diperhatiin disini, siapa yang pakai sarung?" tutur Anies.
Menurut pengamatan Suara.com, di antara tamu Jusuf Kalla, hanya Anies yang mengenakan sarung. Sementara yang lainnya memakai celana panjang.
Berita Terkait
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Suasana di Monas Jelang Reuni Akbar 212
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka