Suara.com - Pengelola Museum Holocaust AS meminta penggemar Pokemon GO tidak memainkan permainan populer telepon genggam itu saat mengunjungi museum ini. Pihak museum menyebut memainkan game di museum "sangat tidak pantas" dalam peringatan korban Nazisme.
Larangan tersebut termasuk kawasan di luar Auditorium Helena Rubinstein, yang menampilkan rekaman kesaksian dari orang Yahudi, yang selamat dari kamar gas.
Pokemon kini sangat diminati. Permainan itu melibatkan penggunakan perangkat telepon genggam untuk menemukan dan menangkap tokoh pokemon virtual di kehidupan nyata, termasuk di dalam museum di Washington itu.
Ide pemain berkeliaran di lorongnya, dengan mata terpaku pada telepon genggam untuk mencari data komputerisasi, mengejutkan banyak orang setelah sebuah foto diunggah dalam jaringan menunjukkan salah satu tokoh pokemon tersebut berada di luar pintu Auditorium Helena Rubinstein Auditorium.
"Kami berusaha menghapus museum dari permainan tersebut," kata direktur komunikasi museum Holocaust, Andy Hollinger, dalam pernyataannya.
Museum ini mendorong pengunjung untuk menggunakan telepon genggam mereka untuk berbagi dan terlibat dengan pameran saat berkunjung.
"Teknologi bisa menjadi alat pembelajaran penting, namun permainan ini jauh di luar misi pendidikan dan pameran kami," kata Hollinger.
Selama kunjungan ke museum tersebut pada Selasa (12/7/2016), Reuters melihat banyak pengunjung menggunakan telepon genggam untuk mengambil foto atau mengirim pesan, tapi tidak ada yang tampak jelas memainkan permainan itu.
Niantic, pencipta permainan itu, tidak menanggapi tentang keluhan museum tersebut. Minat pada Pokemon GO telah melonjak sejak permainan itu dirilis pekan lalu. Permainan ini menjadi permainan paling banyak yang diunduh dalam aplikasi gratis di aplikasi Apple Store, sementara saham Nintendo melonjak hampir 25 persen pada Senin, keuntungan harian terbesar mereka.
Pada Selasa, seorang senator Demokrat AS meminta Niantic mengklarifikasi perlindungan privasi data permainan, di tengah kekhawatiran bahwa permainan itu mengumpulkan terlalu banyak data pengguna. (Antara/Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
10 Juta Gamer Lakukan Voting, Situs The Game Awards Sempat Down
-
Minecraft Blast Bakal Jadi Game Gratis, Begini Gameplay-nya
-
Komdigi Kaji Rencana Verifikasi Usia via Kamera di Roblox, Soroti Risiko Privasi Data Anak
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN