Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih mengusulkan agar pergantian istilah ospek dari Masa Orientasi Siswa menjadi Pengenalan Lingkungan Sekolah pada Penerimaan Peserta Didik Baru, baik di SMA maupun di SMP, tetap dalam pengawasan Kemendikbud maupun Dinas Pendidikan di tiap daerah.
Hal itu disampaikan Fikri dalam menanggapi keluarnya Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016, dimana beberapa isinya adalah mengenai pergantian nama ospek tersebut, juga pengalihan pengelolaan dari siswa kepada guru.
“Komisi X mengusulkan agar perubahan istilah tersebut, perlu tetap dalam koridor pengawasan. Sudah saatnya, perploncoan dari para kakak kelas maupun alumni kepada adik-adiknya yang baru masuk dihentikan. Budaya kekerasan atau bullying itu harus diputus rantainya sejak awal masuk sekolah,” kata Fikri di Jakarta melalui pernyataan tertulis.
Selain itu, Fikri juga berharap ada pembinaan, baik dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan setempat terhadap lembaga ekstra kurikuler, rohis, serta OSIS.
Pembinaan tersebut, kata Fikri, bagian untuk memperkuat serta mendukung aktivitas lembaga-lembaga tersebut sebagai sarana pengembangan sosial di sekolah.
“Meskipun tidak lagi menangani ospek, tapi lembaga seperti OSIS tetap diperlukan. Hal itu karena lembaga-lembaga seperti ini dapat membangun jiwa kepemimpinan dan ketakwaan siswa, sebagai kawah candra dimuka regenerasi penerus tanah air,” katanya.
Kebijakan Kemendikbud lahir karena banyaknya kasus kekerasan atau bullying dalam penyelenggaraan ospek di SMA/SMP, baik psikis maupun fisik yang dialami siswa saat pertama masuk sekolah. Bahkan, di beberapa daerah, kasus kekerasan tersebut berujung pada kematian.
Misalnya, pada 29 Juli 2014, siswi bernama Febriyanti Safitri (12) yang wafat saat mengikuti MOS di SMP PGRI, Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor. Pun pada Agustus 2015, seorang siswa bernama Evan Christoper Situmorang (13) wafat dua minggu setelah mengikuti MOS di SMP Flora, Bekasi, Jawa Barat, karena keluhan di kaki yang sangat berat akibat disuruh jump squat oleh kakak kelasnya.
Tag
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu