Suara.com - Presiden Joko Widodo telah mendapatkan laporan terkait baku tembak antara Satgas Operasi Tinombala dengan lima terduga kelompok teroris di daerah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah.
Dalam operasi itu, dua dari lima anggota kelompok bersenjata anggota Kelompok Santoso tewas tertembak. Tiga orang lainnya berhasil melarikan diri. Diduga salah satu dari dua yang tewas tersebut adalah Santoso, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur.
"Setengah jam lalu, Pak Menko Polhukam telah melapor ke Presiden mengenai kontak senjata Satgas Tinombala di Poso," kata Johan Budi SP, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi saat dihubungi melalui sambungan telpon, Senin (18/7/2016) malam.
Berdasarkan laporan yang diterima Presiden Jokowi, salah satu kelompok bersenjata yang tewas dalam baku tembak dengan tim Satgas Tinombala diduga adalah Santoso. Sebab dilihat dari ciri-ciri jenazah mirip dengan Santoso.
"Ada lima anggota, salah satunya berciri-ciri seperti Santoso. Salah satu mayatnya itu ada tahi lalatnya. Tahi lalat ini seperti ciri-ciri Santoso," ujar dia.
Johan Budi menuturkan, baku tembak dalam operasi tim Satgas Tinombala dengan kelompok Santoso itu terjadi pada pukul 17.00 WITA. Dua jenazah yang tewas dari kelompok bersenjata itu yang salah satunya diduga mirip Santoso kini dibawa ke Palu untuk diidentifikasi lebih lanjut.
"Sekarang mayat tersebut dibawa ke Palu untuk proses identifikasi. Presiden sudah mendapat laporan itu," tutur dia.
Berita Terkait
-
Mantan Teroris Ungkap Indonesia Belum Aman di Usia 80 Tahun
-
ASN Kanwil Aceh Diduga Terlibat Terorisme, Kemenag Siapkan Sanksi
-
Densus 88 Bongkar Sel Teroris di Aceh, Dua Petingginya Ternyata ASN
-
'Bukan Kaleng-kaleng' Densus 88 Bongkar Peran Strategis Dua ASN Aceh di Jaringan Terorisme
-
Jaringan Teroris, Densus 88 Sergap Bendahara dan Perekrut Kader di Banda Aceh
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau