Salah satu orang tua korban vaksin palsu, Agus Siregar, tuding pihak Rumah Sakit Harapan Bunda tidak kooperatif terhadap para orang tua korban. Ia mengatakan, manajemen RS Harapan Bunda paling bandel dibanding RS lainnya.
"Mungkin dari beberapa rumah sakit, yang agak bandel manajemennya itu rumah sakit Harapan Bunda," kata Agus, di hadapan para pimpinan dewan, gedung Nusantara III Lantai 2, Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Agus mengklaim, bahwa selama ini keluarga pasien RS Harapan Bunda tertib dalam melakukan komplain. Tidak ada tindakan anarkis seperti yang terjadi di rumah sakit lainnya.
"Selama ini keluarga pasien Harapan Bunda paling tertib, tidak ada kursi melayang, tidak ada darah tercecer. Tapi kami merasa rumah sakit ini semakin merajalela," tutur Agus.
Menurut Agus, pihak RS Harapan Bunda selalu membenturkan para orang tua dengan petugas. Petugas selalu menghalangi mereka ketika hendak ingin meminta kejelasan.
"Posisi sampai dengan terakhir, mereka tetap tidak kooperatif, malah membenturkan kami dengan petugas keamanan artinya petugas keamanan menghalang-halangi kami," kata Agus.
Untuk diketahui, Agus mendatangi pimpinan DPR bersama sejumlah orang tua korban vaksin palsu lainnya. Mereka mengaku, bahwa anak mereka merupakan korban vaksin palsu dari RS Harapan Bunda dan RS Mutiara Bunda.
Kedatangan sejumlah orang tua ini disambut oleh Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Agus Hermanto dan Fadli Zon. Selain itu, turut hadir juga Ketua Komisi IX Dede Yusuf dan Anggota Komisi IX Jhon Kennedy Aziz.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Dihukum Ringan, 3 Polisi Kasus Rantis Pelindas Affan Kurniawan Cuma Disanksi Minta Maaf, Mengapa?
-
'Seperti Pembunuhan tapi Tak Ada yang Mati,' Analogi 'Skakmat' Kubu Nadiem untuk Kejagung
-
Soal Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Raja Juli: Nanti Mas Ketum Yang Akan Umumkan ke Publik
-
Alarm Jakarta Tenggelam: Muhammadiyah Desak PAM Jaya Jadi 'PT' untuk Hentikan Sedot Air Tanah
-
Apes! Usai Liputan Sidang di PN Jakpus, HP Jurnalis ANTARA Dijambret di Gang Sempit
-
Kasus Affan Kurniawan, Tiga Brimob Ini Hanya Kena Sanksi Patsus 20 Hari dan Minta Maaf!
-
Menkum Resmi Serahkan SK Kepengurusan PSI 2025-2030, Cuma Semalam Langsung Jadi
-
Tenaga Surya Kalahkan Batu Bara, Namun Transisi Energi Masih Tertahan Kepentingan Fosil
-
Rudianto Lallo Soroti Teror Bom di Sekolah Internasional, Mendesak Respons Cepat Kepolisian
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!