Suara.com - Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf, mengatakan bahwa diduga kuat masih terdapat 9 Provinsi yang belum terkuak, terkait penyebaran vaksin palsu. Ia mengatakan, saat ini satuan tugas (Satgas) sedang dalam proses penelusuran untuk memastikannya.
"Kami meminta agar Satgas ini melanjutkan penelusurannya, kenapa? karena diduga masih ada 9 Provinsi. Ini baru fase pertama," kata Dede, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Namun demikian, Dede meminta supaya para orang tua tidak usah terlalu panik. Ia juga mengimbau supaya Kementerian Kesehatan membentuk Crisis Center di setiap Rumah Sakit. Hal ini dibutuhkan supaya para orang tua bisa mendapatkan informasi yang utuh, terkait dengan vaksin palsu.
"Jadi kita tidak usah terlalu panik. Lalu kemudian, kita imbau supaya membuat Crisis Center, yang mana keluarga korban bisa mendapatkan informasi," tutur Dede.
Dede melanjutkan, kepanikan para orang tua akhir-akhir ini yaitu karena tidak mendapatkan informasi yang utuh. Katanya, selama ini para orang tua hanya mendapatkan informasi dari sumber yang belum tentu valid.
"Selama ini keluarga korban mendapatkan informasi dari berita-berita yang simpangsiur, khawatir ini juga ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Dede.
Dengan demikian, jika setiap RS membuat Crisis Center, maka semua informasi yang dibutuhkan oleh pihak korban akan terpusat.
"Jadi kalau sudah ada crisis center itu, kita akan meminta informasi sama siapa, kontak siapa, berhubungan dengan siapa, langkah-langkahnya seperti apa, semuanya terpusat," Dede menambahkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian