Sembilan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) baru saja disahkan oleh DPR melalui rapat paripurna. Sebelum pengesahan tersebut dilakukan, berbagai kritik dan nada miring dari para pakar yang meragukan potensi dan kinerja sembilan komisioner terpilih tersebut banyak bermunculan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais, meminta kepada sembilan komisioner KPI untuk membuktikan bahwa mereka mampu mengemban amanah dan tidak seperti yang tuduhkan beberapa waktu terakhir ini.
"Kalau saya justru KPI harus disaksikan. Supaya mereka terpecut dan terlecut untuk memberi bukti bahwa KPI baru tidak seperti yang dicurigai orang. Silakan mengatakan KPI ini kurang sempurna, silakan saja. Itu akan jadi motivasi KPI baru. Kami juga sudah mewanti KPI baru bahwa segala tuduhan itu salah," kata Hanafi, di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Sementara itu, putera dari tokoh reformasi Amien Rais tersebut juga membantah terkait kecurigaan adanya unsur politis dalam pemilihan sembilan komisioner KPI. Dia mengatakan, pihaknya menerima 27 nama calon komisoner itu telah disaring melalui proses yang sangat ketat.
Selain itu, Panitia Seleksi, juga telah melakukan tugasnya dengan baik sehingga tersaringlah 27 nama terbaik. Namun, DPR tentunya akan memilih nama-nama terbaik dari 27 orang calon tersebut.
"Komisi I menerima 27 calon lewat proses yang sudah sangat ketat. Pansel diisi tokoh dan publik figure yang kredibel. 27 ini layak dan patut semuanya. Tinggal pemilihan itu menentukan yang terbaik," kata Hanafi.
"Saya kira tidak ada unsur politisasi memang itu yang terbaik. Komisi I sudah sepakat itu yang mewakili publik. Tinggal dibuktikan saja bahwa mereka tidak seperti dibutuhkan," ujar Hanafi menambahkan.
Hanafi berpandangan, dengan adanya proses penyaringan yang panjang dengan panitia seleksi yang kredibel, nama-nama terpilih adalah yang terbaik. Sebab itu, Hanafi menganggap opini pihak yang meragukan kompetensi kurang etis.
"Sudah melalui penyaringan berlapis sejak dari pansel. Komisi istilahnya sudah menerima barang matang. Tinggal kita dorong mana yamg memenuhi kriteria integritas, komitmen dan kompetensi. Jadi kalau menjudge tidak kredibel saya kira kurang bijaksana," tutur Hanafi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!