Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Tantowi Yahya [suara.com/Welly Hidayat]
Digitalisasi media menjadi tantangan untuk komisoner Komisi Penyiaran Indonesia periode 2016-2019. Tugas ini nantinya akan diemban oleh sembilan dari 27 nama yang tengah disaring dalam fit and proper test yang dilakukan oleh Komisi I DPR.
"Tantangan di era digitalisasi memang kompleks karena hampir tidak ada batas, sehingga itu tantangannya," kata Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Tantowi Yahya di DPR, Senin (18/7/2016).
Dia mengatakan, di era digitalisasi ini, persaingan media semakin terbuka. Sehinga akan sulit memproteksi kepentingan masyarakat. Karenanya, menurut Tantowi, KPI harus menjaganya sehingga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan dukungan peralatan yang baik.
"UU Penyiaran saat ini sedang direvisi, esensi utama dari penyiaran adalah digitalisasi era meninggalkan analog ke digital," tambahnya.
Tantowi berharap, para peserta fit and proper test kali ini bukan sekedar mencari pekerjaan semata. Menurutnya, komisioner KPI harus mengabdi kepada masyarakat sesuai kultur dan ideologi bangsa Indonesia.
"Jangan sampai mereka bekerja hanya untuk mencari pekerjaan. Idealnya mereka ada tokoh yang sudah selesai dengan dirinya," kata Tantowi.
Dia pun berharap komisioner KPI harus meningkatkan kualitas isi penyiaran dan peran penyiaran dapat sesuai dengan agenda pemerintah yaitu mencerdaskan bangsa. Harapanya, sembilan komisioner KPI yang dipilih nanti harus punya integritas tingi dalam menjalankan UU penyiaran dan aspirasi masyarakat.
Dikutip dari Laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, Menkominfo Rudi Antara telah menyerahkan surat Nomor R1036/M.KOMINFO/KP.03.01/06/2016 ke Komisi I untuk menggelar Fit and Proper Test Calon komisioner KPI.
Adapun 27 nama calon komisioner KPI itu adalah:
1. Ade Bujaerimi
1. Ade Bujaerimi
2. Afrianto Korga
3. Agung Suprio
4. Agus Sudibyo
5. Arif Adi Kuswardono
6. Cecep Suryadi
7. Dewi Setyarini
8. H. Obsatar Sinaga
9. Hardly Stefano Fenelon Pariela
10. Ignatius Haryanto
11. M Hariman Bahtiar
12. Mathilda Agnes Maria Wowor
13. Maulana Arief
14. Maulana Isnarto
15. Mayong Suryo Laksono
16. Mega Ratna Juwita
17. Muhammad Shalahuddin
18. Mulyo Hadi Purnomo
19. Nuning Rodiyah
20. Nurhasanah
21. Redemptus Kristiawan
22. Renaldi Zein
23. Riyanto Gozali
24. Sudjarwanto Rahmat Muh Arifin
25. Surokim
26. Ubaidillah
27. Yuliandre Darwis
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak