Suara.com - Kerusakan rumah dan fasiltas umum akibat bencana pergerakan tanah yang melanda dua desa di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus bertambah.
Antara melaporkan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (23/6/2016) menyebut sudah ada 135 rumah yang tidak bisa lagi dihuni oleh pemiliknya atau rusak berat. Untuk rusak sedang sebanyak 85 unit dan 43 unit mengalami rusak ringan.
"Akibat pergerakan tanah ini, rumah yang rusaknya masuk dalam kategori rusak sedang maupun ringan banyak yang menjadi rusak berat, ini disebabkan rumah yang berdiri di atas tanah tersebut semakin labil dan menyebabkan pondasinya bergeser akhirnya ambruk," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, untuk total bangunan yang rusak di dua desa yakni Desa Cimenteng dan Nagrakjaya tersebut sebanyak 263 unit, belum lagi ditambah fasilitas umum lainnya seperti Kantor Desa Nagrakjaya yang ambruk, dua masjid, puskesmas pembantu dan pondok pesantren.
Selain itu, untuk membantu warga yang tidak bisa lagi menghuni rumahnya, pihaknya juga menyediakan tempat pengungsian sementara seperti di gedung SDN Nagrakjaya, namun kebanyakan korban memilih mengungsi ke rumah saudara atau tetangganya.
Lebih lanjut, tanah di kedua desa tersebut merupakan tanah yang sangat labil dan sama-sama berada di bawah tebing Gunung Sapu yang kondisinya rawan longsor. Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada warga untuk selalu waspada apalagi saat hujan turun.
"Untuk bantuan sudah kami salurkan, selain dari Pemkab Sukabumi, pihak BPBD Jabar, Baznas Kabupaten Sukabumi dan beberapa perusahaan swasta serta partai politik masing-masing sudah menyalurkan bantuannya," tambah Usman. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting