Suara.com - Data Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat kasus flu burung saat ini terus meluas yang menyebabkan ratusan unggas yang dipelihara warga mati mendadak.
"Awalnya hanya ada dua kecamatan yang dilaporkan ditemukannya kasus flu burung yakni di Kecamatan Cikidang dan Kabandungan, namun sekarang bertambah dua kecamatan lainnya yakni Kecamatan Sagaranten dan Tegalbuleud," kata Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Disnak Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu.
Menurutnya, dari hasil pemeriksaan sementara unggas yang mati mendadak di empat kecamatan itu positif flu burung. Pada saat musim penghujan ini kasus seperti ini kerap terjadi karena kondisi cuaca yang basah ditambah suhu dingin menyebabkan unggas mudah terserang penyakit, apalagi unggas yang dipelihara masyarakat ini biasanya dilepasliarkan di luar kandang.
Lebih lanjut, penyebaran flu burung ini bukan karena adanya lalu lintas unggas, tetapi lebih dikarenakan faktor cuaca. Adapun unggas yang mati diduga akibat flu burung ini jenis ayam dan bebek, namun belum ada laporan warga yang terjangkit virus flu burung, maka dari itu pihaknya terus memantau perkembangannya.
"Untuk kesehatan si manusia atau peternaknya yang lebih berkompeten adalah dinas kesehatan, kami hanya memantau dari sisi hewan ternaknya," tambahnya.
Winda mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mempunyai unggas agar selalu menjaga kesehatan tubuhnya dan kandangnya. Lebih lanjut ia mengatakan bila menemukan unggas yang mati mendadak, tidak dipegang dengan tangan telanjang, tetapi menggunakan sarung tangan karet.
Selain itu, saat mendekati unggas yang mati mendadak tersebut, tambah Winda, warga harus menggunakan penutup wajah seperti masker dan bangkainya tidak dibuang sembarangann seperti ke sungai apalagi sampai dikonsumsi.
"Warga harus segera melapor jika ada unggas yang mati mendadak dan bangkainya dikubur atau dibakar," imbaunya.
Sementara, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid mengatakan dari hasil pemeriksaan pihaknya secara langsung di lokasi ditemukannya unggas yang mati mendadak tersebut, tidak ada warga yang mengalami gejala tertular flu burung. Namun, demikian pihaknya sudah menugaskan petugas untuk memantau perkembangannya di lapangan.
"Hingga saat ini belum ada laporan adanya warga yang tertular flu burung dan dari hasil pemeriksaan sementara diduga unggas yang mati mendadak tersebut akibat tetelo atau Newcastle Disaese (ND)," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan