Suara.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan hasil penelitian BPOM dan Ikatan Dokter Anak Indonesia atas kandungan vaksin palsu. Dia mengatakan isinya tidak membahayakan kesehatan anak di masa mendatang.
"Kami melihat dan menganalisis berdasarkan hasil temuan BPOM dan IDAI, dari sekian isi vaksin palsu ternyata tidak membahayakan, baik dalam jangka pendek, atau jangka panjang," kata Puan usai rapat koordinasi mengenai kasus vaksin palsu di kantornya, Jakarta, Selasa (26/7/2106).
Kendati begitu, perkembangan tumbuh kembang anak yang pernah mendapatkan imunisasi palsu tetap perlu diperhatikan. Pemerintah, kata dia, akan terus memonitor perkembangan kesehatan mereka.
"Maka dari itu perlu dilakukan vaksinasi ulang dan kami akan lakukan pemantauan tumbuh kembang anak dalam jangka panjang," ujar dia.
Puan menekankan pemerintah serius merespon permasalahan ini.
"Pemerintah akan melakukan tindakan selanjutnya sehingga masalah ini tuntas, bukan hanya kasus yang sekarang saja tapi yang dari tahun 2003. Kami berharap tidak akan berlanjut ke depan," tutur dia.
Dalam kasus ini terdapat 14 pelayanan kesehatan yakni rumah sakit dan puskesmas yang terdeteksi memakai vaksin palsu. Sebanyak 23 orang telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Polri, dan 20 orang di antaranya kini sudah ditahan. Bareskrim Polri telah melimpahkan berkas perkara sebagian para tersangka ke Kejaksaan Agung untuk segera diadili di pengadilan.
Tag
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?