Suara.com - Berawal dari pengalaman adik kelasnya yang mengalami disabilitas sehingga kesulitan memakai baju, Yesaya Sandya Putra Prabaswara dan Josephine Meisya Candrakanti tergerak untuk mereka yang mengalami nasib serupa.
Dua siswa kelas 5 sekolah dasar Kristen Widya Wacana Jamsaren, Solo, Jawa Tengah ini lantas berinisiatif menciptakan kancing baju yang terbuat dari magnet sehingga memudahkan kaum disabilitas saat akan mengenakan pakaian.
"Ide awalnya dari adik kelas bernama Kenzo. Tangannya kaku sehingga kesulitan saat memakai baju sekolah. Jadi kami buat kancing dari magnet sehingga tidak perlu memasukkan kancing ke dalam lubang seperti biasanya," ujar Josephine pada suara.com dalam acara Penganugerahan Penghargaan Kalbe Junior Scientist Awards 2016 di TMII Jakarta Timur, Kamis (28/7/2016).
Keduanya memanfaatkan daya magnet sehingga seragam sekolah akan otomatis terkancing jika berdekatan. Temuannya ini tentu saja sangat memudahkan Kenzo dan beberapa teman-temannya yang mengalami disabilitas sehingga mampu mengenakan pakaian sekolah tanpa bantuan orang lain.
Bahkan menurut siswi yang bercita-cita menjadi dokter ini, daya rekat baju yang menggunakan kancing dari magnet akan lebih kuat sehingga tak perlu khawatir akan terbuka tiba-tiba.
"Tapi memang kalau dicuci sebaiknya tidak menggunakan mesin cuci, dan ketika disetrika juga harus berhati-hati agar tidak menarik magnet," tambahnya.
Atas ide cemerlang Josephine dan Yesaya yang bermanfaat inilah, keduanya berhasil menjadi 1 dari 9 pemenang terunggul Kalbe Junior Scientist Awards 2016 dan berhak mendapatkan trofy, piagam, medali dan uang tunai senilai Rp10 juta.
Sedangkan pemenang favorit diraih oleh Ardelia Luthfi Agata dan Dewi Febria Adhaneira, siswa kelas 6 Young Edu Sains, Surakarta, Jawa Tengah dengan karya Sitonal Pemetik Buah, dengan alat ciptaannya ini, buah yang dipetik tak akan jatuh ke tanah.
Vidjongtius, Direktur PT Kalbe Farma, Tbk. mengatakan bahwa Kalbe secara konsisten ingin mengenalkan sains kepada masyarakat khususnya anak-anak.
"Melalui inisiatif ini, kami ingin mendorong anak-anak untuk memiliki rasa cinta dan berani berkarya dalam bidang sains sejak dini," ujar Vidjongtius.
Kriteria yang dipakai dalam penjurian, antara lain kreativitas, inovasi, originalitas ide karya serta manfaatnya.
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti