Suara.com - Petugas Resmob Polres Metro Jakarta Pusat berhasil meringkus Marko Siagian (25), tersangka pembunuh bocah usia dua tahun bernama Fatih. Marko ditangkap di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (29/7/2016) malam.
Saat ditangkap, Marko tidak berkutik sedikitpun. Saat itu dia hendak pergi ke Sumatera untuk menghindari kejaran Polisi atas dugaan kejahatan yang ia lakukan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Polisi Tahan Marpaung, sejak 18 bulan terakhir, korban ikut tinggal bersama bibinya yang bernama Maya (23) di Jalan Kramat Jaya, Johar Baru, Jakarta Pusat.
"Ibunya bocah (korban) Marti (27) sudah lama cerai dengan suaminya. Saat ini kedua orangtua bocah malang itu tidak tahu keberadaannya," kata Tahan Marpaung, saat menceritakan kronologis pembunuhan Fatih, di Jakarta, Sabtu (30/7/2016).
Marpaung melanjutkan, Sekitar pukul 07.00 WIB, tersangka Marko, membunuh korban dengan cara mencekik leher bocah tersebut. Marko merupakan pacar dari Maya.
Kepada petugas, pelaku mengaku dirinya membunuh korban saat pacarnya yang tak lain bibi sang bocah tidak ada di rumah. Pelaku juga sempat meminta tetangga untuk mengantar korban ke Rumah Sakit, setelah menganiaya korban.
Saat dilarikan ke Rumah Sakit, korban dalam keadaan tidak sadarkan diri dan terdapat bekas penganiyaan pada bagian wajah dan leher korban.
"Namun tetangga awalnya juga sudah curiga melihat bocah yang luka memar di wajah dan leher diduga dicekik hingga merah. Dalam kondisi tak sadarkan diri si bocah sempat dibawa tetangga ke RSK Johar Baru, tapi karena lukanya cukup parah terpaksa dirujuk ke RS Islam Cempaka Putih," ujar Marpaung.
Tidak lama kemudian, korban lantas meninggal dunia. Sementara pelaku yang mengetahui korban sudah meninggal, langsung kabur usai mengantar korban.
Setelah mendapat laporan dari pihak RS, Polres Metro Jakarta Pusat langsung mengerahkan anggota gabungan untuk mencari pelaku, yang saat itu sudah terdeteksi keberadaannya. Dalam waktu 8 jam, pelaku yang diketahui sebagai lelaki pengangguran itu berhasil dibekuk polisi.
Kepada petugas, pelaku mengaku tidak ada niat membunuh Fatih. Katanya, dia menyesal atas perbuatan kejam tersebut.
"Saya sangat menyesal pak karena membunuh keponakan calon istri, saya hanya kesal karena dia (bocah Fatih) suka rewel kalau saya ngapelin tantenya," ujar pelaku kepada penyidik.
Berita Terkait
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian