Suara.com - Koordinator Bidang Polhukam DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengaku pihaknya tidak mempermasalahkan kehadiran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Risma sendiri dikabarkan sudah meminta maaf kepada warga Sidotopo Jaya, Semampir, Jawa Timur, yang dinilai sebagai indikasi positif bakal ke Jakarta.
Menurut Yorrys lagi, semakin banyak calon di DKI Jakarta, maka jalannya Pilkada DKI sendiri akan semakin demokratis. Malah menurutnya, justru "bahaya" jika calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak memiliki lawan di Jakarta.
Untuk diketahui, saat ini sudah ada dua calon yang diumumkan akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta. Masing-masing adalah Ahok yang maju didukung oleh Golkar, Nasdem dan Hanura, serta Sandiaga Uno yang sejauh ini diusung oleh Gerindra dan PKS.
"Pasti (bakal menarik). Dari dulu kita bilang, Ahok ini kan harus punya lawan yang betul-betul bisa bersaing di situ. Kita bangun demokrasi itu sesuai yang kita harapkan. Daripada nanti tidak ada lawan, kan jadi bahaya. Nggak boleh (aklamasi), karena itu bukan demokrasi. Itu otoriter," kata Yorrys, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
"Dan, kenapa (juga) kita mesti melarang (sosok seperti Risma ikut)? Memang ada UU yang melarang? Kan tidak," tambahnya.
Menurut Yorrys, siapa pun boleh masuk ke Jakarta untuk melakukan pembangunan, asalkan bertanggung jawab dan memiliki pengalaman. Apalagi, sambungnya, orang yang masuk ke Jakarta ini memang memiliki pengalaman di daerah, seperti Risma, atau Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Mereka pernah melakukan terobosan membangun daerahnya. Apa salahnya? Karena Jakarta adalah ibu kota negara. Lebih banyak lebih bagus, banyak kompetitor dong. Supaya jangan juga yang nanti menang, dia merasa dia yang paling super. Tidak ada (begitu). Membangun daerah itu harus sama-sama, nggak ada satu kelompok, tidak ada satu partai. Harus sama-sama," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres