Menko Polhukam Wiranto di Jakarta, Kamis (28/7/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Kelompok bersenjata Filipina Abu Sayyaf yang menyandera tujuh kru tugboat atau kapal tunda Charles memberi tenggat waktu pembayaran uang tebusan sebesar 250 juta peso sebagai syarat pembebasan. Tapi, Pemerintah Indonesia tidak mau menuruti keinginan mereka.
"Biarkan saja dia (Abu Sayyaf) mau ngomong apa," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Wiranto menegaskan pemerintah tidak akan tunduk pada kelompok penculik.
"Pelaksanaan operasi pembebasan sandera itu terus berjalan dan kami kan pemerintah yang berdaulat, tidak bisa disetir dan dikendalikan para kelompok seperti itu. Titik," ujar dia.
Saat ini, pemerintah sedang mengupayakan pembebasan sandera dengan berbagai cara.
Beberapa waktu yang lalu, pemerintah telah berkomunikasi dengan keluarga WNI yang disandera.
"Kami sudah komunikasi, kemarin sudah ada pertemuan di televisi, secara fisik," tutur dia.
Wiranto mengatakan pemerintah tidak akan percaya pernyataan-pernyataan kelompok Abu Sayyaf untuk menekan, misalnya belakangan menyebutkan para sandera sekarang jatuh sakit.
"Ada sandera yang sakit itu kan informasi dari kelompok penyandera. Masa percaya sama omongan mereka. Ini misalkan keluargamu diculik, terus kamu mau percaya sama omongan penculik? Pokoknya kami jangan ditekan-tekanlah (oleh kelompok penyandera)," kata dia.
"Biarkan saja dia (Abu Sayyaf) mau ngomong apa," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Wiranto menegaskan pemerintah tidak akan tunduk pada kelompok penculik.
"Pelaksanaan operasi pembebasan sandera itu terus berjalan dan kami kan pemerintah yang berdaulat, tidak bisa disetir dan dikendalikan para kelompok seperti itu. Titik," ujar dia.
Saat ini, pemerintah sedang mengupayakan pembebasan sandera dengan berbagai cara.
Beberapa waktu yang lalu, pemerintah telah berkomunikasi dengan keluarga WNI yang disandera.
"Kami sudah komunikasi, kemarin sudah ada pertemuan di televisi, secara fisik," tutur dia.
Wiranto mengatakan pemerintah tidak akan percaya pernyataan-pernyataan kelompok Abu Sayyaf untuk menekan, misalnya belakangan menyebutkan para sandera sekarang jatuh sakit.
"Ada sandera yang sakit itu kan informasi dari kelompok penyandera. Masa percaya sama omongan mereka. Ini misalkan keluargamu diculik, terus kamu mau percaya sama omongan penculik? Pokoknya kami jangan ditekan-tekanlah (oleh kelompok penyandera)," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Repot? Mempertanyakan Sikap Pemerintah pada Tuntutan Rakyat 17+8
-
Demo 4 September Serahkan 17+8 Tuntutan, Wiranto: Kalau Semua Permintaan Dipenuhi Juga Repot
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!