Suara.com - Juara dunia Formula 1 dua kali, Fernando Alonso, mengaku tak pernah menyesal meninggalkan Ferrari dan kembali perkuat McLaren. Baginya, keputusan tersebut sudah tepat, kendati performa mobil McLaren tak kompetitif dibanding tim lamanya.
Alonso meninggalkan Maranello--markas Ferrari--pada akhir musim 2014 dan memutuskan kembali ke McLaren, yang mendapat sokongan mesin dari Honda, setelah terakhir kali perkuat tim yang berbasis di Woking, Inggris, itu pada 2007.
Padahal, pebalap berkebangsaan Spanyol itu masih menyisakan dua tahun kontrak bersama Ferrari. Namun, rasa frustasi setelah lima musim perkuat tim berlambang Kuda Jingkrak itu, jadi faktor utama alasan kepindahan Alonso ke McLaren.
Baginya, hanya bersama McLaren atau Mercedes-lah dia bisa kembali wujudkan mimpi meraih gelar juara dunia ketiga setelah tiga kali hanya menjadi runner-up--2010, 2012, dan 2013 bersama Ferrari--sejak terakhir kali jadi juara dunia pada 2006 bersama Renault.
"Besarnya harapan saya meraih gelar juara dunia ketiga, hanya bisa diwujudkan dengan mengemudikan mobil Mercedes atau McLaren. Itulah pendapat saya dan itulah yang menjadi dasar keputusan saya hengkang dari Ferrari," kata Alonso.
Popularitas Alonso mulai menjulang saat tampil sebagai juara dunia pada 2005. Kemenangan ini sekaligus memutuskan dominasi legenda balap F1, Michael Schumacher, yang sebelumnya menjadi juara dunia lima musim berturut-turut sejak tahun 2000.
Di musim pertama sejak kembali ke McLaren, Alonso kesulitan bersaing. Penyebabnya tidak lain lantaran tidak kompetitifnya mobil McLaren. Alhasil, di akhir musim 2015, Alonso hanya bertengger di peringkat 17 klasemen pebalap dengan 11 poin.
Sementara di musim 2016 ini, dari 12 seri yang telah berlangsung, Alonso sudah mengumpulkan 24 poin dan berada di posisi 13 klasemen sementara pebalap. Prestasinya ini jauh lebih baik dari rekan setimnya, Jenson Button, yang baru menghasilkan 17 poin dan berada di peringkat 15. (Eat Sleep Sport)
Berita Terkait
-
Pemain Arema FC dan Bali United Dilarang Tampil Komdis PSSI, Kenapa?
-
McLaren Gandeng Motul sebagai Pemasok Resmi Pelumas F1
-
Cara Buat Poster ala Pembalap F1 dan MotoGP di Gemini AI yang Lagi Viral, Ini Prompt-nya
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Max Verstappen Tak Terbendung, Red Bull Kembali Juara di GP Italia 2025
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram