Suara.com - Bakal calon gubernur dari Partai Gerindra Sandiaga Uno mengklarifikasi terkait kedatangannya untuk menemui Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jumat (12/8/2016) lalu. Kunjungan ketika itu, katanya, bukan dalam rangka kepentingan politik, melainkan sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia. Dia datang untuk memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harga pangan di pasar tradisional.
"Jadi saya mau klarifikasi. Saya ke sana (Balai Kota) melaporkan masalah yang dihadapi APSI. Saya sampaikan, kebutuhan pokok melonjak tinggi," kata Sandiaga di Jalan Prapanca Raya, Jakarta, Minggu (14/8/2016).
Sebelum bertemu Ahok, Sandiaga bertemu Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Sandiaga juga bertemu dengan Saat sejumlah pejabat eselon 1.
Dalam pertemuan, Sandiaga memperkenalkan aplikasi teknologi yang dapat digunakan untuk memantau harga pangan sehingga memudahkan mata rantai distribusi barang sekaligus memantau pasokan barang.
"Dalam rapat itu pak sekda menerima positif, bahwa harga bahan pokok kita semakin tinggi. Jadi kita fokus di ekonomi kita, ingin mengangkat kesejahteraan rakyat. Kita ingin Jakarta punya harga bahan pokok yang stabil," kata dia.
Setelah pertemuan, Saefullah menganjurkan Sandiaga bertemu Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
"Nah kebetulan setelah rapat itu, Pak Sekda yang menganjurkan saya bertemu, sowan ke wakil gubernur, ke gubernur. Pak wagub nggak ada di tempat, pak gubernur ada di tempat. Jadi pertemuan itu tidak direncanakan," kata Sandiaga.
Dia enggan menanggapi ketika dianggap Ahok bahwa kedatangannya ke Balai Kota tidak memberikan solusi. Sandiaga mengatkan kedatangannya ke Balai Kota tujuan utamanya untuk memberikan masukan soal masalah harga bahan pokok.
"Kita harus mulai tradisi politisi tidak saling menimpali. Saya tidak ingin menimpali itu, tapi tujuan saya ke sana ingin memberikan masukan soal harga bahan pokok. Interpretasinya seperti apa, itu milik interpretasi pak gubernur sendiri. Saya tidak ingin menambah eskalasi karena kita ingin mengedepankan demokrasi sejuk," kata dia.
Muncul isu SARA
Ketika bertemu Sandiaga Jumat itu, Ahok tak dapat menyembunyikan kekesalannya dengan oknum politisi Partai Gerindra yang memainkan isu SARA menjelang pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Tapi sepertinya pak gubernur dendam. Dendam kesumat kepada oknum-oknum yang nggak disebutkannya namanya siapa, tapi oknum-oknum tersebut terus mengobarkan isu-isu SARA," kata Sandiaga usai bertemu Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
Ahok dan Sandiaga bertemu selama sekitar 25 menit di ruang kerja gubernur.
Ahok menyatakan akan melawan semua bentuk isu SARA yang dimainkan lawan politik sampai titik darah penghabisan.
"Dan dia akan melawan masalah rasisme ini sampai betul-betul menjadi suatu hal yang dia kedepankan. Istilahnya dia bilang saya bersedia untuk mati, untuk melawan isu-isu itu," ujar Sandiaga.
"Jadi saya bilang, pak (Ahok) ini kita mau demokrasi sejuk saja pak. Kita kedepankan ide solusi dan gagasan karena itu saya ada di sini," Sandiaga menambahkan.
Setelah mendengarkan masalah Ahok dengan politisi yang menangkat isu SARA, Sandiaga akan menyampaikannya kepada Partai Gerindra, khususnya Prabowo Subianto.
"Sebetulnya saya ke sini bukan menyampaikan itu. Tapi itu pesan dari beliau, tentunya akan kita sampaikan pada pimpinan partai nanti," ujarnya.
Gara-gara menyebut ada yang menyebarkan isu SARA, Ahok dilaporkan Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman ke Polda Metro Jaya. Dia menganggap Ahok memfitnah. Ahok diminta untuk membuktikan adanya politisi yang menyebarkan rasis jelang pilkada.
Berita Terkait
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Indonesia Siap Unjuk Gigi di Medical Tourism, Sandiaga Uno: Terapkan 3P
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik