Suara.com - Nasib 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina sampai saat ini masih belum jelas. Padahal pemerintah menargetkan, pembebasan ke 10 WNI akan dilakukan pekan ini.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan hingga saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah Filipina untuk membebaskan para sandera tersebut.
"Kalau masalah sandera, saat ini usaha-usaha terus dilakukan. Baik diplomasi atau menyusun langkah-langkah untuk pembebasan ini. Filipina pun juga demikian, agar kasus penculikan ini bisa selesai," kata Wiranto saat ditemui di kantor Kemenko Polhukan, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2016).
Menurutnya, para sandera saat ini masih dalam kondisi baik. Hal ini lantaran, pemerintah terus melakukan komunikasi dengan 10 WNI yang disandera ini.
"Cara-cara lain juga tapi intinya, menyelamatakan keselamatan para sandera. Sekarang sedang dilakukan pendekatan, yang penting kita masih mengikuti keadaan para sandera itu," ungkapnya.
Penculikan WNI yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf ini bukan pertama kalinya. Pertama adalah pembajakan kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang berlayar dari Banjarmasin ke Filipina pada 15 Maret 2016.
Dalam pembajakan tersebut 10 WNI yang berprofesi sebagai anak buah kapal atau ABK menjadi sandera. Selanjutnya disusul pembajakan terhadap kapal tunda Henry dan kapal tongkang Cristi yang berlayar dari Cebu, Filipina ke Tarakan, Kalimantan Utara, 15 April 2016.
Berita Terkait
-
Pasukan Elite TNI Siap Bergerak Bebaskan WNI Tawanan Abu Sayyaf
-
Satu WNI Lagi Disandera, Pimpinan DPR Desak Pemerintah Tegas
-
Sebulan Lebih Sandera Tak Bebas, Mana Kedaulatan Bangsa Ini!
-
WNI Disandera, Anggota DPR: Filipina Sedang Gengsi
-
Wiranto: Patroli Kapal Bersama Militer Tiga Negara Harus Ada SOP
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?