Suara.com - Ketua DPR Ade Komarudin menyampaikan angka kemiskinan per Maret 2016 cenderung menurun. Dewan berharap pemerintah terus mengurangi tingkat kemiskinan dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas program-program pengentasan kemiskinan dalam APBN tahun 2017.
"Kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi salah satu penyebab perlambatan penurunan jumlah penduduk miskin. Oleh karenanya, pewan mendorong pemerintah untuk berupaya lebih keras dalam menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat, dengan mengembangkan program-program jaring pengaman sosial," kata Ade dalam pidato Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2016-2017, Selasa (16/8/2016).
Selain itu, katanya, pemerintah juga perlu menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan dalam negeri. Untuk itu, DPR RI mendesak pemerintah untuk segera membentuk lembaga yang menangani bidang pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Terhadap kebijakan pemerintah mengenai pembangunan masyarakat di daerah perbatasan sebagaimana tercantum dalam RKP tahun 2017, dewan berharap pemerintah fokus pada peningkatan keamanan, infrastruktur, serta penyediaan fasilitas sosial dan ekonomi di wilayah ini sebagai wujud nyata dari program-program Nawacita.
Untuk mendukung anggaran pembangunan, dewan dan pemerintah telah membentuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan. Dewan mengharapkan dengan kedua undang-undang tersebut dapat meningkatkan pendapatan negara dan tercapainya stabilitas ekonomi.
Terkait dengan perencanaan pembangunan, DPR akan memberikan perhatian terhadap kesesuaian antara RPJMN, program Nawacita dengan program kerja kementerian dan lembaga. Hierarki dan harmonisasi tiga komponen perencanaan pembangunan ini harus terus dijadikan acuan pembangunan jangka pendek dan menengah, termasuk yang bersinergi dengan pemerintah daerah tingkat I dan II.
Dalam hal pengawasan pelaksanaan APBN, DPR senantiasa mengawasi pengelolaan dan tanggung jawab penggunaan keuangan melalui Laporan Hasil Pemeriksaan BPK. Salah satu yang menjadi perhatian Dewan saat ini adalah komitmen Pemerintah menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK. Menurut telaahan Dewan, masih terdapat 36 persen rekomendasi yang belum ditindaklanjuti selama periode 2010-2014.
"Untuk menciptakan sistem penganggaran yang transparan dan akuntabel, Dewan memandang perlunya komitmen bersama pemerintah dan dewan untuk segera memberikan akses publik pada setiap proses pembahasan anggaran. Dewan berkomitmen untuk merumuskan mekanisme pembahasan anggaran yang akuntabel dan partisipatif bersama dengan pemerintah," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Pendidikan Mentereng Lita Gading, Pantas Berani Sentil Anggota DPR Lulusan Paket C
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Benarkah Mulan Jameela Hanya Lulusan SMA? Pendidikannya Disentil gegara Tas Mewah
-
1 Orang 1 Akun Medsos? Rencana Kontroversial Pemerintah Picu Perdebatan Sengit!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional