Suara.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengatakan prajurit TNI yang sehari-hari berdinas di Garnisun Tetap I/Jakarta melatih Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih dalam Upacara Peringatan HUT RI ke-71 di tingkat Nasional, di Istana Merdeka, Jakarta.
"Tugas kita menyiapkan pasukan dan melatih Pasukan," kata Panglima TNI, di Jakarta, Selasa.
Dalam rangkaian Peringatan HUT RI ke-71, Komando Garnisun Tetap I/Jakarta sering disebut dengan Kogartap I merupakan panitia utama dalam kegiatan ini. Bertugas pokok menegakkan hukum, disiplin dan tata tertib prajurit TNI dan PNS TNI di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selain itu, juga melakukan tugas-tugas protokoler kenegaraan berskala Internasional maupun Nasional.
Dalam pelatihan Paskibraka Nasional yang dilaksanakan sejak 28 Juli hingga 16 Agustus 2016, Kapten Inf Suswan selaku Wakil Koordinator Pelatih telah melatih 68 orang Paskibraka gerakan dasar peraturan baris-berbaris.
"Para Paskibraka ini saya latih mereka gerakan di tempat, jalan di tempat, penghormatan, langkah tegap, cara menaikkan bendera, dan bagaimana membawa baki," kata Suswan.
Kapten Inf Suswan yang sehari-hari menjabat sebagai Kasubgar 0501/Jakarta Pusat menyampaikan bahwa syarat anggota Paskibraka antara lain ketahanan fisik dan keterampilan baris berbaris maka perlu latihan intensif yang dilakukan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Kemenpora Cibubur.
"Sejauh ini fisik mereka tidak ada masalah, cukup prima, karena kita juga lakukan pembinaan fisik seperti senam, lari dan lain-lain, tentunya untuk menunjang penampilan mereka nanti," ujarnya.
Paskibraka Nasional dibagi menjadi dua tim tugas yaitu pasukan yang melakukan tugas pagi sebagai pengibar bendera dan tugas sore sebagai pasukan penurunan bendera. Formasi khusus Paskibraka yaitu Kelompok 17 berposisi di paling depan sebagai pemandu/pengiring dengan dipimpin oleh Komandan Kelompok (Danpok).
Sedangkan Kelompok delapan orang berposisi di belakang kelompok 17 sebagai pasukan inti dan pembawa bendera. Di kelompok ini terdapat 4 anggota Paspampres TNI sebagai pengawal dan 1 putri Paskibraka sebagai pembawa bendera, 3 putra Paskibraka pengibar/penurun bendera, dan 3 putri Paskibraka di saf belakang sebagai pelengkap/pagar. Pasukan 45 berposisi di belakang kelompok 8 sebagai pasukan pengawal/pengaman dan merupakan anggota Paspampres TNI.
Sementara itu, di tempat yang sama di Istana Negara, nampak para Taruni TNI bertugas sebagai protokoler tamu VIP kenegaraan.
Salah satu Taruni itu adalah Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar) Syafira Qorlia Putri yang dahulunya merupakan mantan Paskibraka Nasional tahun 2012, merasa bangga melihat para Paskibraka Nasional 2016 saat ini.
"Saya merasa bangga melihat adek-adek Paskibraka, karena saya dulu pernah menjadi seperti mereka, saya juga pesan agar selalu bersemangat dan jangan mudah menyerah, melalui Paskibraka saya diminta menjadi seorang prajurit dan sekarang saya sedang menempuh pendidikan militer untuk menjadi prajurit TNI," kata Sermatutar Syafira.
Sedangkan pengasuh Taruni TNI yang ikut mendampingi Kapten Ckm (K) Utari Purwo Astuti, selaku Komandan Kompi Taruni Akmil menyampaikan bahwa selama beberapa hari yang lalu, para Taruni melaksanakan gladi Protokoler VIP juga ikut bergabung dalam pelatihan Paskibraka. Saat berlatih bersama Paskibraka, para Taruni ini juga membawa misi untuk promosi memperkenalkan sosok seorang prajurit wanita TNI di masyarakat luas.
"Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu promosi memperkenalkan figure seorang Taruni TNI," ujar Kapten Ckm (K) Utari. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pengorbanan Paskibraka Alika: Tak Bisa Dampingi Ayah, Kini Persembahkan Prestasi di Makam
-
CEK FAKTA: Benarkah 7 Anggota Paskibra Meninggal Dunia Gegara Kelelahan?
-
Jadi Inspirasi, Shandy Purnamasari Tunjuk 2 Anggota Paskibraka Jadi Brand Ambassador
-
Apresiasi BRI untuk Paskibraka, Komitmen Jangka Panjang Dukung Generasi Muda
-
BRI Apresiasi Paskibraka Nasional 2025 Lewat Dana Pendidikan CSR BRI Peduli
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri