Suara.com - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fikri Faqih salahkan administrasi kependudukan Indonesia yang rancu. Ini menyebabkan dipecatnya Arcandra Tahar dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menurutnya Arcandra adalah anak bangsa berprestasi yang menjadi korban administrasi kependudukan yang bermasalah.
"Menurut saya, kalau ada Arcandra-nya nggak ada masalah. Dia orang yang sekolah, kemudian kerja di tempat yang menerima dia, terus mendapatkan fasilitas, apresiasi dan lain-lain," kata Fikri saat dihubungi Suara.com, Jumat (19/8/2016).
Fikri melanjutkan, kasus yang sama tidak hanya menimpa Archandra. Banyak warga Indonesia yang mendapatkan fasilitas dari negara lain karena prestasinya.
"Sudah biasa ada keringanan oleh negara lain bagi warga Indonesia. Bukan cuma Arcandra. Orang lain juga. Ada Habibie. Banyaklah saya kira orang Indonesia yang mendapatkan privilege, mendapatkan apresiasi, mendapatkan fasilitas karena prestasinya di tempat itu," ujar Fikri.
"Saya kira itu biasa sebagai warga negara, sebagai manusia, sebagai orang yang mengikuti jalan hidupnya. Saya kira wajar-wajar saja Arcandra itu," Fikri menambahkan.
Fikri berharap supaya administrasi kependudukan di Indonesia dievaluasi. Ia tidak mau kasus Arcandra terjadi lagi kepada warga Indonesia yang berprestasi lainnya.
"Yang masalah adalah, di Indonesia, di pemerintahan kita, baik Arcandra maupun turunannya, termasuk Gloria (anggota Paskibraka), saya kira itu pertanda kita perlu evaluasi kecermatan kita, administrasi kependudukan kita yang perlu dibenahi," tutur Fikri.
Fikri melanjutkan kasus Arcandra dan Gloria harusnya dijadikan momentum untuk berbenah. Administrasi kependudukan dievaluasi kembali agar kasus yang sama tidak terulang.
"Artinya kita, saya kira ini momentum yang baik untuk merapikan administrasi kependudukan kita. Sudah lama, sudah hanya wacana, katanya sudah dilaksanakan tapi nggak ada ujung pada akhirnya," ujar Fikri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG