Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta Komnas HAM memberi pemerintah Jakarta data mengenai permasalahan yang muncul setelah penggusuran kawasan prostitusi Kalijodo. Salah satunya tentang 14 kepala keluarga yang keluar dari rumah susun sederhana sewa Marunda karena merasa tidak mampu membayar sewa sebesar Rp300 ribu per bulan secara cicil.
"Kalau kamu nggak kuat bayar rusun pun, kamu nggak kerjasama sekali, saya masukin ke panti. kalau cuma Rp5 ribu sehari keterlaluan nggak dia (ngaku) nggak bisa bayar," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Ahok tidak percaya mereka tidak bisa membayar cicilan sewa rusun, sementara kalau membeli rokok tetap lancar.
Ahok menuding orang yang mengadu ke Komnas HAM sengaja ingin mencari-cari masalah dengan pemerintah.
"Ada sekelompok orang, oknum RT dan RW-nya itu, sekelompok orang memang tidak mau bayar. Dia sengaja," ujar Ahok.
Ahok berharap Komnas HAM menyerahkan data 14 kepala keluarga yang disebutkan tak mampu sewa rusun.
"Ini Rp150 ribu (sewa rusun paling murah), naik bus tidak bayar, anakmu dapat KJP, panggil 14 orang itu siapa?" kata dia.
"Makanya, saya bilang, Komnas HAM jangan asal ngomong, panggil 14 orang itu siapa. Lagi pula gue nggak mau gubris lu punya rekomendasi, emang kamu mau ngapain saya?" kata Ahok.
Menurut data Komnas HAM, dari 6.027 kepala keluarga yang dulu tinggal di Kalijodo, hanya 200 kepala keluarga yang disediakan tempat tinggal baru di rumah susun.
Warga yang tidak mendapatkan tempat tinggal baru sebagian disebutkan tinggal di kolong jembatan dan mengontrak di rumah-rumah petak di kawasan Gang Seruni.
Berita Terkait
-
Komnas HAM: Solidaritas Publik Menguat, Tapi Negara Tetap Wajib Pulihkan Sumatra
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku