Suara.com - Pemerintah Arab Saudi pada musim haji 1437H ini, mewajibkan jamaah haji dari seluruh dunia untuk mengenakan gelang identitas elektronik yang dikeluarkan pemerintah untuk alasan keamanan.
Gelang elektronik berwarna putih tersebut baru diperkenalkan tahun ini setelah terjadinya insiden desak-desakan dalam prosesi lempar jumroh tahun lalu yang memakan korban ratusan orang dari berbagai negara.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat di Mekkah, Sabtu (27/8/2016), menjelaskan bahwa gelang tersebut memiliki sejumlah keistimewaan antara lain dapat mempercepat identifikasi jamaah haji, identitas jamaah dapat dibaca dan diakses pihak berwenang secara elektronik, serta meningkatkan kinerja pelayanan.
"Gelang itu juga untuk penerapan keterbukaan dan transparansi informasi," katanya.
Sementara itu laporan sejumlah media menyebutkan bahwa gelang itu akan berisi informasi pribadi dan kesehatan jamaah yang dapat mempercepat pelayanan terhadap jamaah. Gelang yang antiair itu juga disebutkan terhubung dengan GPS sehingga mempermudah pelacakan jamaah tersesat.
Pengamatan Antara saat penyambutan jamaah yang datang dari Jeddah di Mekkah, gelang tersebut dibagikan oleh petugas maktab (pemondokan). Di gelang tersebut tercantum nama, nomor paspor dan maktab jamaah.
Jauh sebelum pemberlakuan gelang elektronik dari pemerintah Arab Saudi, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan gelang khusus bagi jamaah haji Indonesia. Gelang yang terbuat dari logam itu berisi nama, nomor paspor, embarkasi, asal negara serta simbol Merah Putih serta Garuda Pancasila.
Selain gelang identitas, jamaah haji Indonesia juga diberikan gelang rekam kesehatan jamaah resiko tinggi. Gelang warna merah dipakai oleh jamaah resiko tinggi yang memang punya penyakit serius dan segera ditangani. Gelang berwarna kuning dipakai oleh jamaah haji resiko tinggi yang mempunyai riwayat penyakit gampang jatuh dan gelang warna hijau digunakan untuk jamaah haji resiko tinggi yang mempunyai penyakit ringan.
Sementara itu data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) hingga Sabtu (27/8) pukul 08.00 waktu Arab Saudi menunjukkan bahwa 424 jamaah menjalani rawat inap di Madinah dan Mekah. Sekitar 720 jamaah dirujuk di bandara, Mekah dan Madinah dalam 19 hari terakhir. (Antara)
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis