Suara.com - Satu lagi mahasiswa Indonesia ditahan otoritas Turki karena dituduh terlibat kelompok FETO yang dipimpin Fethullah Gulen. Kabar tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Ruang Rapat Komisi I DPR, Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Dalam laporannya di hadapan anggota Komisi I DPR terkait upaya perlindungan WNI di Turki pascakudeta gagal 15 Juli 2016, Menlu mengatakan satu mahasiswa Indonesia ditangkap otoritas Turki di Ankara, pada 26 Agustus 2016.
Sebelumnya terdapat tiga mahasiswa Indonesia yang ditahan otoritas Turki terkait kecurigaan yang sama, namun dua WNI telah dibebaskan pada 25 Agustus 2016 dan kini berada di Kedutaan Besar RI di Ankara.
Lebih lanjut, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan mahasiswa berinisial SI ditangkap saat aparat keamanan melakukan penggeledahan terhadap rumah yang dikelola oleh yayasan yang terkait dengan kelompok FETO.
Dengan ditahannya SI, saat ini masih ada dua WNI yang ditahan otoritas Turki karena dituduh terlibat dengan FETO. Pemerintah Indonesia baru mendapatkan konfirmasi kebenaran berita tersebut pada Rabu dini hari (31/8/2016).
Menurut Iqbal, rumah kontrakan yang ditempati SI bersama satu mahasiswa WNI lainnya telah lama diawasi oleh pihak keamanan Turki karena diduga menjadi tempat aktivitas kelompok itu.
"Pihak PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Turki dan KBRI telah meminta mereka untuk meninggalkan rumah itu, tapi mereka tidak memenuhi imbauan itu," kata Iqbal di depan Ruang Rapat Komisi I DPR, Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu.
Saat ini terdapat sekitar 700 mahasiswa dan pelajar Indonesia di Turki, dan 282 orang di antaranya adalah penerima beasiswa PASIAD yang berafiliasi dengan Fethullah Gulen.
Pihak KBRI Ankara telah memberikan bantuan kekonsuleran, termasuk sewa pengacara dan bantuan penampungan sementara bagi ratusan mahasiswa dan pelajar Indonesia penerima beasiswa PASIAD yang terpaksa meninggalkan rumah kos atau sewanya untuk menghindari kontak dengan yayasan tersebut. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor