Suara.com - Psikolog Sarlito Wirawan Sarwono mengamati rekaman kamera CCTV terhadap gerak gerik terdakwa Jessica Kumala Wongso saat Wayan Mirna Salihin mengalami kolaps usai menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier. Menurutnya aneh.
Ada kecenderungan Jessica malah menjauh dari tempat duduk. Seakan Jessica tidak mau menolong Mirna saat kejang-kejang.
"Sepanjang saya lihat malah menjauh sebentar dari tempat duduk, melihat sampai orang datang menolong Mirna, dan menolong ketika diminta," kata Sarlito saat dihadirkan sebagai saksi ahli di sidang lanjutan kasus 'Kopi Maut Mirna' di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
Dari pengamatannya berdasarkan barang bukti CCTV, Jessica hanya mengamati kondisi Mirna tanpa merespon secara cepat untuk memberikan pertolongan kepada temannya. Jessica baru menolong saat para pegawai Kafe Olivier mendatangi meja nomor 54 untuk menolong Mirna saat kondisi kolaps.
"Dia menjauh dari objek, tapi tertegun sebentar. Baru setelah ada reaksi (pegawai kafe), dia (Jessica ikut (menolong Mirna)," kata dia.
Lebih lanjut, Guru Besar Psikologi dari Universitas Indonesia itu menilai saat kondisi Mirna kolaps, Jessica terlihat malah menghidar meski jarak antara posisi Mirna dan Jessica pun tidak begitu jauh.
"Tidak bisa menjauh karena keterbatasan lokasi," kata Sarlito.
Terkait reaksi yang ditunjukkan Jessica, Sarlito lantas menyontohkan sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan suami terhadap istrinya sendiri. Saat itu, posisi suami menjauh dari istrinya untuk merekayasa pembunuhan tersebut. Suami tersebut bahkan sempat membantu pihak kepolisian dalan proses penyelidikan. Namun, akhirnya terbongkar jika pelakunya kasus pembunuhan tersebut tak lain adalah suaminya sendiri.
"Padahal, dia (suaminya) pelakunya," kata dia.
Sarlito juga yakin ada gerakan Jessica yang menata paper bag di atas meja nomor 54 kafe Olivier dilakukan untuk menutupi sesuatu terhadap gelas es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin.
"Ketika Jessica itu sudah pasti ada motiviasinya yaitu menutupi apa yang dilakukannya kemudian," kata Sarlito.
Sarlito menilai gerakan Jessica yang menjejerkan tiga buah paper bag di atas meja nomor 54 itu tidak lazim. Ada faktor kesengajaan dari Jessica untuk menutupi sesuatu hal di balik papar bag yang di atas meja.
"Lazimnya paper bag itu taruh aja di samping. Tapi ada faktor kesengajaan di taruh berjejer. Kesimpulan saya diak akan melakukan sesuatu yang tidak mau dilihat orang lain," kata Sarlito.
Dia juga menganggap jika sangat aneh saat Jessica mengeliling seolah mengamati situasi Kafe Olivier usai memesan es kopi Vietnam dan dua koktail. Minuman itu dipesan Jessica sebelum Mirna dan Boon Juwita alias Hanie datang ke Kafe Olivier.
Lebih lanjut, Sarlito juga mengamati gerakan tak lazim Jessica yang saat itu menunggu kedatangan Mirna dan Hanie di meja nomor 54. Umumnya, kata Sarlito jika orang menunggu temannya akan melakukan aktitivas seperti membaca buku atau memainkan telepon selulernya untuk menghubungi temannya yang ditunggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng