Suara.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian tidak mempermasalahkan, jika saat ini ada dua orang dengan pangkat Jenderal Polisi atau bintang empat, setelah Budi Gunawan, Kepala BIN, dinaikkan pangkatnya satu tingkat dari sebelumnya Komisaris Jenderal Polisi.
"Tidak ada masalah, sebab dalam struktur Polri hanya ada satu Jenderal," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (10/9/2016).
Oleh karena itu, lanjut Kapolri, kewenangan penanganan komando Kepolisian Republik Indonesia hanya berada di satu tangan, yaitu Kapolri. Sementara Jenderal Polisi Budi Gunawan memiliki kendali penuh di Badan Intelijen Negara (BIN).
"Kami tetap menjaga komunikasi dan Polri sepenuhnya mendukung langkah-langkah Kepala BIN. Semoga kerja sama antara Polri dan BIN semakin meningkat," kata Tito.
Jenderal Polisi Budi Gunawan diangkat sebagai Kepala BIN oleh Presiden Joko Widodo mulai Jumat (9/9/2016). Budi, Wakapolri periode 22 April 2015--9 September 2016, menggantikan Sutiyoso yang telah memimpin BIN selama sekitar satu tahun.
Dia dilantik setelah mendapatkan persetujuan oleh DPR dalam rapat paripurna pada Kamis (8/9/2016). Dia sempat menjalani uji kepatutan dan kelayakan oleh Komisi I DPR pada sehari sebelum disahkan dalam rapat paripurna DPR.
Selain itu, pangkatnya juga dinaikkan menjadi Jenderal Polisi, sama dengan Kapolri Tito Karnavian.
Adapun posisi Wakapolri mulai Sabtu (10/9/2016) diisi oleh Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin yang sebelumnya adalah Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol). Syafruddin, dalam kariernya pernah menjadi Ajudan Wapres Jusuf Kalla pada tahun 2004, Wakil Polda Sumatera Utara dan Kapolda Kalimantan Selatan. (Antara)
Berita Terkait
-
Cegah Keracunan, Bagaimana Prosedur Rapid Test MBG di SPPG Polri?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Sudah Ditangkap? Misteri Hilangnya Nama Gembong Narkoba Fredy Pratama dari Situs Interpol
-
Usai Tuai Kritik, Polisi Klaim Profesional Kembalikan 39 Buku yang Disita dari Tersangka Demo
-
Rocky Gerung Telak 'Ceramahi' Jenderal-jenderal, Ungkap Kemarahan Publik soal 'Parcok', Kenapa?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram