Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 3.500 personel dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat.
"Penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan, 3.500 personel dari satuan tugas dikerahkan," kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan dilakukan di 10 kabupaten yang telah menetapkan status siaga darurat yaitu Kubu Raya, Mempawah, Landak, Bengkayang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu dan Kayong Utara.
"Kendala yang dihadapi adalah masih ada masyarakat membuka lahan pertanian untuk menanam padi dengan cara membakar," katanya.
Selain itu, kata dia, kendala lainnya adalah terbatasnya air untuk pelaksanaan "water bombing" guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
"Selain itu juga, jauhnya sumber air dari lokasi kebakaran hutan dan lahan saat pemadaman darat menjadi kendala tersendiri bagi tim yang bertugas," katanya.
Dia menambahkan, kendala lainnya adalah, lahan yang sudah dipadamkan seringkali dibakar kembali.
"Hotspot baru cenderung muncul pada siang hari karena pembakaran sering terjadi pada siang hari," katanya.
Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa Kabupaten Ketapang belum menetapkan siaga darurat meskipun terdapat hotspot di wilayah tersebut.
"Selain itu yang menjadi catatan kami adalah Kabupaten Sambas belum membentuk badan penanggulangan bencana daerah atau BPBD," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Asap Kebakaran Hutan Jadi Masalah Lintas Negara: Solusi Sudah Ada, Tapi Kenapa Diabaikan?
-
Strategi Pemerintah Atasi Biang Kerok Kebakaran Hutan
-
Riau Potensi Kebakaran Hutan, BMKG Mulai Modifikasi Cuaca Sepekan
-
Peranan dan Strategi Pemuda dalam Penanggulangan Kebakaran Hutan
-
AI Saja Tidak Cukup: Peneliti IPB Tekankan Kolaborasi Lapangan untuk Cegah Karhutla
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama