Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan penentuan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi dalam partai tersebut.
Sebagai pengurus DPP, ia mengaku telah menyerahkan nama-nama calon hasil penilaian, rekrutmen, penjaringan, penyaringan, tes dan survei, sehingga kini tinggal menunggu keputusan Megawati.
"DPP sudah melaporkan semua hasil kerja kami di lapangan. Karena DKI Jakarta termasuk daerah strategis bagi kepentingan bangsa, negara, dan partai, maka keputusan (cagub/cawagub DKI) akan diambil menggunakan hak prerogatif Ketua Umum," kata Ahmad di Jakarta, Selasa.
Meskipun beberapa saat lalu Megawati dengan antusias mendengarkan dan memuji pidato Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam acara Sekolah Partai bagi kader PDIP, di Depok, Jawa Barat, Ahmad mengaku tidak tahu menahu apakah itu bentuk dukungan Megawati untuk mencalonkan Risma menjadi Gubernur DKI.
"Saya tidak tahu apa itu semacam 'fit and proper test' bu Mega terhadap Risma dengan memperhatikan (pemaparan tentang) bagaimana beliau membangun Surabaya. Kami semua tidak tahu. Bu Mega punya cara sendiri," ungkapnya.
Mengingat hingga saat ini Megawati belum memberikan keputusan apapun, Ahmad tidak menutup kemungkinan PDIP baru mendeklarasikan pasangan cagub/cawagub DKI pada masa "injury time" seperti yang pernah dilakukan pada Pilkada 2012.
Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi, Djarot Saiful Hidayat, memastikan PDI-P akan maju dengan mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur sendiri dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.
"Prosesnya sudah kita lalui, tentunya dinamika sudah kita amati. Bagaimana keputusan partai masih digodok terus. Memang posisi PDIP itu satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri. Kita pastikan bahwa PDIP akan mengusung calon sendiri," kata Djarot.
Jika partai politik lainnya ingin bergabung dengan PDIP untuk mengusung pasangan calon tersebut, partainya akan menyambut dengan tangan terbuka, katanya. Menurut dia, dengan bergabungnya partai politik lain bersama PDIP maju dalam Pilgub DKI 2017, tujuannya harus satu, memberikan yang terbaik bagi kelangsungan kesejahteraan DKI Jakarta, baik dari sisi pembangunan kota maupun dari sisi kesejahteraan warga Jakarta.
"Karena memilih pasangan calon bukan orang per orang, tetapi menyatukan dua orang menjadi satu sehingga butuh prinsip sejalan, serasi dan seirama," kata Djarot. (Antara)
Berita Terkait
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU