Suara.com - Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mau diantar oleh relawan saat nanti mendaftar sebagai pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta.
"Bagi saya sih yang penting, daftar (ke KPUD) nggak usah ramai-ramai, saya udah bilang sama mereka (pendukung), saya nggak mau ada iring-iringan, bikin macet, karena hari kerja," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Dalam pendaftaran di KPUD DKI nanti, Ahok berharap bisa didampingi oleh petinggi 3 partai politik pengusung. Semisal seperti diantar dengan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi, Ketua PDP Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad Sangaji, dan Ketua DPD Partai Nasdem DKI Jakarta.
"Kalau bisa itu tim relawan nggak usah ikut antar. Yang kita butuh antar itu ya partai yang tandatangan, ketua, sekretaris bawa stempel," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini belum mengetahui apakah pendaftaran sebagai pasangan calon akan dilakukan pada awal pendaftaran, 21 September 2016 atau di hari terakhir. Meski begitu, Ketua Tim Pemenangan Ahok, Nusron Wahid mengatakan akan mendaftar pada 21 September.
"Bisa saja, kalau mereka (pendukung) mau 21 saya nggak tahu. Saya cuma minta gini, tolong kalau mendaftar nggak usah norak-norak deh nggak usah bikin baris berbaris, macet Jakarta ini. Bayangin saja di Jakarta mesti jalan kaki panjang gitu," kata Ahok.
Sejauh ini Ahok belum mau menjelaskan siapa nama calon wakil gubernur Jakarta yang akan mendampinginya di Pilkada Jakarta 2017.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional