Suara.com - Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PBNU, Rumadi mengatakan menjelang Pilkada 2017 banyak sebagian elite politik, agama dijadikan sebagai alat kampanye untuk memilih salah satu kandidat calon kepala daerah tertentu. Munurutnya pilkada adalah soal kewajiban kita sebagai warga negara.
"Jadi, kalau misalnya ada orang yang masih berkeyakinan tidak boleh memilih yang berbeda agama silakan saja. Tapi jangan persoalan agama itu dijadikan alat kampanye menjelekkan orang," kata Rumadi dalam diskusi "Tolak Sara Dalam Pilkada" di Kedai Kopi Deli, Jalan Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
Rumadi mengatakan bila terus dibiarkan persoalan isu sara akan terus muncul. Namun, dengan mendewasakan masyarakat, serta para tokoh agama semua itu dapat di minimalisir.
"Tokoh agama, supaya tidak menggunakan ayat dan persoalan teologi, sebagai alat untuk menjatuhkan orang. Jadi, sara boleh digunakan secara positif saja," ujar Rumadi.
Rumadi tidak mempermasalahkan bila memang orang yang memiliki keyakinan baik calon kandidat pilkada, silahkan tentukan pilihan itu hak setiap orang.
"Kalau dukungan karena dia punya keyakinan bagus silakan, nggak apa-apa. Jangan gunakan secara negatif untuk menjatuhkan orang," kata Rumadi.
Selanjutnya untuk para tokoh agama yang meyakini seseorang untuk harus memilih agama tertentu tidak menjadi persoalan, asalkan tidak ada unsur sara.
"Ya, nggak apa apa itu kan masih dalam konteks positif, dia tidak ingin menjatuhkan orang. Kalau sudah 'jangan pilih dia karena kafir' nah itu yang jadi persoalan. Tapi kalau itu bisa dihindari saya kira akan lebih baik agar orang lebih dewasa melihat p.ilkada nanti," kata Rumadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil