Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut pemerintah melakukan tindakan yang berbahaya dengan membuat kebijakan yang kerap berubah-ubah. Contohnya kebijakan proyek reklamasi Teluk Jakarta yang sekarang dimulai lagi, padahal sebelumnya dihentikan.
"Ya ini kan pengelolaan kebijakan oleh pemerintah ini kelihatan sama sekali tidak harmonis antara menteri satu dengan menteri lain. Antara menteri yang lama dan yang baru," kata Fadli di DPR, Kamis (15/9/2016).
"Ini menunjukkan segala sesuatu yang dilakukan tanpa dasar perencanaan dan pelaksanaan yang matang. Saya kira ini sangat membahayakan dalam menyelenggarakan negara. Bisa hancur negara kalau kayak begini cara memerintahnya. Ketidakjelasan dan ketidakpastian," Fadli menambahkan.
Politikus Gerindra mengatakan masalah hukum proyek reklamasi Teluk Jakarta harus diperjelas lagi, apakah melanggar hukum atu tidak, sehingga dasar untuk melanjutkan proyek menjadi kuat.
Proyek reklamasi digugat oleh Koalisi Nelayan Tradisional Indonesia ke Pengadilan Tata Usaha Negara. PTUN akhirnya memutuskan mengabulkan sebagian gugatan dengan meminta Gubernur Jakarta mencabut SK reklamasi. Namun, pemerintah melakukan banding.
"Harusnya dihormati dulu dong proses hukum nggak bisa seenaknya seperti itu," tuturnya.
Sikap pemerintah yang demikian, menurut Fadli, menimbulkan preseden yang buruk di masyarakat. Pemerintah diianggap tidak memberikan keteladanan dalam menaati hukum.
"Kalau demikian, orang lain akan menirukan hal yang sama," tuturnya.
"Pembangkangan terhadap kebijakan yang dianggap melawan hukum. Kalau begini, pasti ujungnya anarki dan anarki itu diciptakan oleh pemerintah. Karena itu ada aksi ada reaksi," Fadli menambahkan.
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan