Salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta Rizal Ramli yang urung diusung salah satu partai politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada lebih dari 50 organisasi masyarakat yang membujuk, berdoa dan berjuang utk kita bersama-sama mengubah Jakarta menjadi lebih manusiawi, tanpa tangisan, lebih adil dan lebih asyik," kata Rizal dalam keterangan tertulis, Jumat (23/9/2016).
Mantan Menko Maritim tersebut menyatakan terimakasih terutama kepada para nelayan, rakyat yang digusur semena-mena, kaum marhaen, tokoh-tokoh NU, Muhamadiyah, para Habib, masyarakat Budha, Kong Hu Chu. Rizal juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman pergerakan dari berbagai angkatan, teman-teman alumni ITB, masyarakat Betawi, Sunda, Minang, Jawa, Batak, Maluku, Ambon, Papua, Tinghoa dan Nusa Tenggara di Jakarta.
"Semuanya begitu bersemangat untuk memperbaiki Jakarta," ujar Rizal.
Ia meminta maaf atas berbagai kesalahan kata dan salah tindakan. Tak lupa, ia juga menyindir maraknya politik uang dalam aroma penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 2017. "Juga kesalahan saya yang terlalu mengandalkan modal sosial, dan kurang memahami bahwa modal finansial sangat menentukan di era demokrasi liberal yg padat modal ini. Ketergantungan itu membuat politik semakin pragmatis dan menjauh dari kepentingan rakyat," jelas Rizal.
Namun Rizal menegaskan dirinya bersyukur kepada apapun yang telah dikerjakan untuk kemakmuran bersama. Menurutnya, dirinya beserta pendukungnya telah melakukan banyak hal dengan kehormatan dan integritas (with honor and integrity). "Kami juga bersyukur bahwa dinamika ini membuka kesempatan untuk memperjuangkan nilai-nilai, misi dan program untuk kesejahteraan bersama," tutup Riza.
"Kita tidak boleh menyerah .. Bangsa ini terlalu besar, dan cita-cita konstitusi kita terlalu mulia, untuk bertopang hanya pada pragmatisme kerdil," tutup Rizal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara