Suara.com - Calon tunggal pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pati 2017, merupakan wujud kegagalan partai politik dalam menyiapkan seleksi politik untuk menjadikan kadernya pemimpin. Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik Teguh Yuwono.
Teguh berpendapat bahwa calon tunggal di Pati, Jawa Tengah menunjukkan tiga praktik politik lokal yang gagal. Di samping seleksi politik, terangnya, juga kegagalan Parpol menjaga alamiah politik bahwa Parpol harus siap berkompetisi dan optimistis menang pada semua jenis pemilu.
"Hal itu tidak terjadi di Pati," kata Teguh yang juga Ketua Program Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro Semarang.
Ketiga, kata dia, keberadaan calon tunggal itu menunjukkan dominasi dan monopoli politik oleh aktor politik tertentu yang tidak sehat.
"Kekuatan Parpol dibuat tergantung pada pihak-pihak elite tertentu saja. Oleh karena itu, rencana regulasi KPU untuk membatasi borong dukungan terhadap parpol patut dikedepankan," ujarnya.
Jika rakyat jenuh dengan permainan elite politik seperti itu, menurut Teguh, calon tunggal bisa menghasilkan apatisme politik pemilih yang berujung pada Golput yang tinggi.
Sebelumnya, delapan dari sembilan parpol yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Pati bersepakat mengusung bakal pasangan calon Haryanto dan Syaiful Arifin. Pasangan ini telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati, Kamis (22/9/2016).
Calon tunggal yang diusung delapan Parpol itu, menurut Teguh, bakal menimbulkan perlawanan oleh rakyat dengan memilih kotak kosong sebagai wujud kekecewaan politik.
Di sisi lain, dia menilai, masyarakat sipil (civil society) di daerah itu lemah. Mereka tidak mampu memunculkan calon perseorangan untuk mengimbangi Parpol, seperti di Rembang yang menampilkan calon perseorangan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2015. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan
-
Usai Temui Anggota DPR, Perwakilan Ojol Sebut Prabowo Mau Buat Perpres soal Ojek Online
-
Prabowo Resmi Berhentikan 4 Pejabat, Konsultan Politik Hasan Nasbi Terlempar dari Istana!
-
Curhat Bikin Nasgor Spesial buat Prabowo, Megawati Ungkap Pentingnya Perempuan jadi Penyeimbang