Suara.com - Institut Teknologi Massachusetts (Massachusetts Institute of Technology atau MIT) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama mengembangkan peta bencana berbasis media sosial.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan saat ini penanggulangan bencana dituntut cepat, tepat dan akurat. Sebab bencana terjadi tanpa mengenal waktu.
“Kapan saja dapat terjadi. Keterlibatan masyarakat dan media sangat penting dalam mengkhabarkan kejadian bencana yang kemudian diikuti respon bersama,” kata Sutopo.
Maka untuk mengurangi dampak dan mempercepat respon bencana, BNPB bekerjasama dengan Urban Risk Lab Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, untuk mengembangkan sistem pemetaan bencana yang cepat berbasis pada media sosial.
Institut Teknologi Massachusetts (Massachusetts Institute of Technology atau MIT) adalah institusi riset dan universitas terkemuka di dunia yang terletak di kota Cambridge, Massachusetts Amerika Serikat. MIT memiliki departemen yang mengkhususkan diri pada sains dan penelitian teknologi.
Sistem pemetaan bencana yang akan dibangun dinamakan PetaBencana.id. PetaBencana.id adalah peta berbasis media sosial yang akan menampilkan informasi bencana secara real time. Selain mengintegrasikan media sosial, peta ini juga nantinya akan diintegrasikan dengan layanan pesan instan WhatsApp. Dengan integrasi ini, warga diharapkan dapat berbagi informasi bencana dengan warga lain dan pemerintah secara cepat dan mudah.
Untuk langkah awal maka PetaBencana.id dibangun di tiga kota yaitu Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Kota-kota ini dipilih karena ketiganya termasuk kota metropolitan di Indonesia dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan termasuk daerah rawan bencana. Untuk memudahkan koordinasi, BPBD di masing-masing kota/provinsi akan dilibatkan dalam menjalankan peta ini.
PetaBencana.id adalah sebuah proyek yang diinisiasi oleh Urban Risk Lab di MIT yang bertujuan untuk mengembangkan CogniCity Open Source Software (CogniCity OSS) sebagai sebuah platform gratis dan terbuka untuk manajemen kebencanaan di kota-kota besar di Asia Selatan dan Tenggara.
Sebagai bagian dari proyek InAWARE Fase II, didukung oleh USAID dan melalui kerjasama dengan Pacific Disaster Center (PDC) dan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT), PetaBencana.id akan dikembangkan oleh Urban Risk Lab MIT di Jabodetabek, metropolitan Surabaya, dan metropolitan Bandung. Studi awal menggunakan platform CogniCity OSS telah dilakukan pada tahun 2013-2016 sebagai bagian dari proyek riset terapan PetaJakarta.org, yang dapat diakses di https://www.petajakarta.org/.
Bagaimana cara kerjanya?
PetaBencana.id menawarkan sebuah peta bencana berbasis web, yang memvisualisasikan informasi kejadian bencana secara real time dan mengelompokkan laporan kejadian bencana sesuai wilayah administratif. Laporan dari warga yang beredar di media sosial dan platform pesan instan dikumpulkan oleh CogniCity OSS, yang selanjutnya dapat diverifikasi oleh instansi berwenang.
Platform ini mengintegrasikan media baik sosial maupun digital dan pesan instan secara real time, serta data terkait infrastruktur yang vital tanpa biaya tambahan.
Platform ini membantu warga untuk berbagi data mengenai bencana secara mudah, terbuka, dan real time. Untuk mewujudkan peta ini, BNPB juga bekerja sama dengan Pacific Disaster Center dan Humanitarian OpenStreetMap Team.
“Rencananya peta ini akan diluncurkan pada awal 2017,” tutup Sutopo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Usut Kuota Khusus hingga Haji Furoda, KPK Sebut Kapusdatin BPH Saksi Penting, Apa Alasannya?
-
Kunjungi Sekolah Rakyat, Prabowo Nostalgia Zaman Akmil: Saya Dulu Satu Kamar 60 Orang
-
Kakak Hary Tanoe Melawan usai Tersangka, Ini Alasan KPK Santai Digugat Rudy Tanoesoedibjo
-
Soroti Public Speaking Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Mahfud MD Geleng-Geleng Kepala: Keliru Tuh!
-
KPK Tetapkan Status Rudy Tanoesoedibjo sebagai Tersangka Kasus Korupsi Penyaluran Bansos
-
Aksi Sadis Cucu Pemilik Kios Pecel Lele di Bogor, Nenek dan Pamannya Dibakar Hidup-hidup!
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi
-
Fadli Zon Digugat ke Pengadilan, Korban Pemerkosaan 1998 Titipkan Pesan Mendalam!
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi
-
Gentlemen vs Drama: Perang Ucapan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Soal Tes DNA Ulang di Singapura