Suara.com - Ratusan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, rusak diterjang banjir luapan Bengawan Solo sejak kemarin.
Kepala Desa Pucangarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Sanawi mengatakan tanaman padi di desanya yang diterjang air banjir luapan Bengawan Solo luasnya mencapai 165 hektare, dengan rincian separuhnya masih dalam pembenihan. Separuhnya tanaman padi lainnya yang sudah tertanam usianya berkisar satu sampai dua pekan.
"Tanaman padi baik yang masih di persemaian maupun sudah tertanam semuanya rusak diterjang air banjir," ungkapnya.
Akibat rusaknya tanaman padi itu, katanya, petani mengalami kerugian berkisar Rp4 juta-Rp5 juta per hektare.
"Tanaman padi yang rusak diterjang banjir tidak ada yang diikutkan asuransi," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan tanaman padi di desanya itu diterjang banjir luapan Bengawan Solo disebabkan jebolnya tanggul Kali Inggas di desa setempat dengan panjang sekitar 10 meter sejak sehari. Selain menerjang tanaman padi di desanya air banjir juga merendam tanaman padi di Desa Kedungprimpen juga di Kecamatan Kanor.
"Warga sudah berusaha mengamankan tanggul Kali Inggas yang jebol dengan memasang karung plastik yang diisi tanah dan pasir tapi tidak berhasil," jelas dia.
Secara terpisah Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Khairuddin, menjelaskan bahwa banjir luapan Bengawan Solo juga menerjang tanaman padi di desanya baik di persemaian atau baru tanam dengan luas sekitar 200 hektare.
"Tanaman padi di desa kami juga desa lainnya di Kecamatan Baureno terendam air banjir luapan Bengawan Solo sejak sehari lalu," jelas dia.
Menurut dia, tanaman padi di desanya yang diterjang banjir luapan Bengawan Solo itu kemungkinan besar rusak, sebab kondisi airnya keruh dan tanaman padi rata-rata baru tanam.
"Kalau tanaman padi baru tanam kemudian diberi pupuk diterjang banjir tidak ada harapan hidup," katanya menegaskan.
Namun, lanjut dia, sebagian besar tanaman padi di desanya itu diikutkan asuransi, tapi belum diketahui kemungkinan bisa mendapatkan klaim asuransi disebabkan bencana banjir. Camat Kanor Wardoyo, menambahkan Tim Badan Panggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekarang ini akan mengamankan tanggul Kali Inggas di Desa Kedungprimpen, yang jebol.
"Tim BPBD sekarang meluncur ke lokasi tanggul jebol di Kedungprimpen," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah