Suara.com - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, kesulitan dana untuk pengalokasian penanggulangan bencana banjir bandang, akibat kebijakan pemerintah pusat yang menunda Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Garut.
"Penundaan DAU oleh pemerintah pusat kepada Pemkab Garut cukup menyulitkan penanggulangan bencana," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Garut, Iman Alirahman kepada wartawan di Garut, Minggu (2/10/2016).
Ia menuturkan, bencana banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk, Selasa (20/9) telah menimbulkan kerusakan rumah, fasilitas umum, bahkan korban jiwa dan ribuan warga harus mengungsi. Dampak bencana itu, kata dia, menjadi perhatian pemerintah untuk menanggulangi pascabanjir, termasuk menjamin hidup warga selama tinggal di pengungsian.
"Sementara kemampuan keuangan daerah kurang," ujarnya.
Iman mengungkapkan, keuangan Pemerintah Kabupaten Garut sangat minim, sementara saat ini membutuhkan dana penanganan bencana.
Terkait biaya tak terduga untuk penanggulangan bencana sebesar Rp1,7 miliar, kata dia, hanya berbentuk angka, sementara uangnya belum ada di kas daerah.
"Dana sebesar Rp1,7 miliar itu (biaya tak terduga) hanya angka saja, sedangkan uangnya tidak ada," terangnya.
Iman mengaku, Pemerintah Kabupaten Garut kebingungan untuk menyiapkan anggaran selama tanggap darurat, terutama pada saat pemulihan pascabanjir. Sementara Pemerintah Kabupaten Garut, lanjut dia, baru sebatas menyediakan anggaran tanggap darurat untuk proses pencarian dan penyelamatan korban sebesar Rp500 juta.
"Untuk dana tanggap darurat, Pemkab telah mengeluarkan dana sebesar Rp500 juta," kata dia.
Terkait bantuan provinsi dan pusat untuk penanggulangan bencana, kata Iman, ada, tetapi tidak semuanya, Pemerintah Kabupaten Garut tentunya harus menyiapkan juga untuk penanggulangan.
"Kami di daerah juga harus menyiapkannya, seperti untuk pembelian tanah dan jaminan hidup para pengungsi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting