Suara.com - Besok, sekitar jam 13.00 WIB, driver dan perwakilan manajemen PT. Gojek Indonesia akan bertemu lagi, tapi tempatnya bukan di kantor pusat Gojek, melainkan Polda Metro Jaya. Pertemuan tersebut merupakan lanjutan hari ini yang belum menemukan titik temu.
Salah satu tuntutan para driver ialah penghapusan penilaian dengan kriteria performa yang dianggap mengurangi nilai bonus.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat berharap pertemuan besok dapat menghasilkan solusi.
"Untuk masalah sistem baru, besok kita bahas, bagaimana kita pecahkan. Semoga ada hasilnya. Sekarang rekan-rekan bisa pulang," tutur Tubagus.
Polisi bertindak sebagai mediator pertemuan. Polisi, kata Tubagus, akan memberikan keamanan kepada pihak terkait.
"Mau 20 orang atau 100 orang yang datang pun nggak apa-apa, kami dari polisi siap mengawalnya," kata dia.
Sebelum pertemuan pertemuan dengan perwakilan manajemen di kantor pusat, Kemang, Jakarta Selatan, para driver unjuk rasa. Bahkan, sempat ricuh di depan kantor pusat Gojek.
Ada tujuh tuntutan mereka. Pertama, meminta Gojek Indonesia menghapus kriteria performa untuk menilai para driver. Kriteria ini dianggap menyulitkan driver mendapatkan banyak bonus.
Kedua, menuntut Gojek Indonesia membuat payung hukum yang independen, terutama terkait untuk menampung aspirasi driver.
Ketiga, menuntut Gojek Indonesia transparan dalam setiap kebijakan dan sistem yang dibuat.
Keempat, menuntut Gojek Indonesia untuk menstabilkan sistem menjadi lebih baik.
Kelima, menuntut memberikan kebijakan peraturan yang sewajarnya.
Keenam, menuntut untuk menghilangkan sistem suspend yang menurut mereka tidak jelas alasannya.
Ketujuh, menuntut Gojek Indonesia memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk seluruh driver Indonesia.
Driver bernama Yosi mengatakan penilaian terkait performa sangat berpengaruh pada pendapatan bonus. Jika performa kurang dari 50 persen, bonus pun tidak mengalir.
Tag
Berita Terkait
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
GOTO Masih Belum Kasih Bocoran Agenda RUPSLB, Benarkah Patrick Walujo Diganti?
-
Aplikasi Tak Terduga Jadi Sarana Selingkuh Selebritas: Dari Ojek Online hingga Folder Pin
-
Demi Sang Pendiri, Driver Gojek Beri Dukungan ke Nadiem di Sidang Praperadilan Korupsi Laptop
-
Sering Kasih Tip, Reza Arap Heran Rating Gojeknya Hanya 3,2
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional