Suara.com - Cafe Basecamp di Tanjungpinang dianggap telah mencoreng dunia pendidikan Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau. Pasalnya, kafe itu memberikan bir gratis kepada pengunjung yang menggunakan seragam sekolah.
"Jelas itu tak sesuai etika. Pertama, pengunjung menggunakan seragam sekolah sampai malam," kata Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Riono, Senin (3/10/2016).
Kedua, Riono mengaku, kegiatan tersebut tidak baik bagi generasi muda Tanjungpinang. Karena, dengan menggunakan seragam sekolah dapat "gratisan" di dalam cafe tersebut.
"Di mata masyarakat itu kalau pawai seragam sekolah, jelas itu anak sekolah. Mau siang atau malam, ditambah lagi mereka menikmati bir dengan pakaian sekolah," tegasnya.
Menurut Riono, awalnya ia menghadiri acara 1 Muharam (2/10). Seiring dengan peringatan Tahun Baru Islam, masuk laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa cafe Basecamp membuat event dengan tema seragam sekolah.
Dari laporan warga tersebut, Riono sempat menghubungi Satpol PP Tanjungpinang. Namun nomor kontak kepala sarpol tak aktif dan posisi Basecamp sejalan dengan kegiatan Muharam, Riono pun mampir dan masuk ke cafe tersebut pada pukul 00:00WIB.
"Saya masuk sendiri, lihat kasirnya berseragam SD dan berlambang SD. Sebab itu saya mencari penanggung jawab cafe karena berdasarkan laporannya ada 'free beer', tapi itu disangkal penanggung jawab cafe tersebut," tegasnya Riono.
Di sisi lain, pihak Basecamp juga tidak bisa menjamin peserta yang hadir di cafe dengan seragam sekolah tersebut, bukanlah pelajar.
"Anak sekolah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh masyarakat dan swasta. Harusnya bukan seperti ini kegiatan yang dibuat," ucapnya.
Menurut Riono, kalau pengusaha mengadakan acara dan pengunjung berseragam sekolah lalu dapat bir maka artinya, peran swasta memberikan perlindungan dan tanggung jawab kepada pelajar di Tanjungpinang tidak ada.
Riono mengaku telah memberikan sanksi teguran agar hal tersebut tidak terulang kembali. Dengan catatan, jika terulang, maka Pemkot Tanjungpinang akan bertindak lebih tegas.
"Dengan pengalaman ini, diharapkan jika ada acara terbatas atau terbuka tetap harus dapat izin dari pemerintah daerah," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Taruhannya Nyawa! Anggota DPRD DKI Desak Gubernur Pramono Tertibkan Pasar Tanpa Izin SLF
-
Gatot Nurmantyo: Ancaman Terbesar Prabowo Bukan dari Luar, tapi Pembusukan dari Dalam
-
Jakarta Diprediksi Berawan Hingga Hujan Ringan Hari Ini, Cek Titik Lokasinya
-
Pangan Ilegal dan Ancaman Kesehatan Jelang Nataru, Apa yang Harus Kita Ketahui?
-
Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Mendagri Percepat Pembangunan 1.000 Huntap Korban Bencana di Aceh, Target Awal 1.000 Unit
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat