Suara.com - Tim Penyidik Jatanras Polda Jawa Timur merekontruksi adegan pembunuhan Abdul Gani yang merupakan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Probolinggo pimpinan Taat Pribadi di Dusun Cangkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Dalam rekonstruksi kali ini, Polda Jatim menerjunkan 500 personel untuk pengamanan di sekitar area yang luasnya hampir 30 hektar itu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Argo Yuwono.
Polisi menghadirkan empat tersangka sekaligus yakni Wahyudi, Wahyu Wijaya, Rahmat, dan Ahmad Suryono, sekaligus orang yang diduga sebagai otak pembunuhan, Taat Pribadi.
"Taat Pribadi bersama empat tersangka lainnya dibawa dari Polda Jatim di Surabaya menuju Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo untuk menjalani rekonstruksi dengan 74 adegan," katanya.
Dalam adegan itu, korban Gani dibunuh mulai dari sekitar parkiran hingga aula putra dan rumah utama Padepokan Dimas Kanjeng yang ditempati Taat Pribadi dan akhirnya mayat Abdul Gani dibuang di Wonogiri.
Saat ditanya tentang bunker yang konon ada di dalam padepokan, Argo mengatakan bunker itu tidak jelas, namun pihaknya akan mendata barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim Labfor.
"Untuk proses rekonstruksi semua telah selesai, selanjutnya kita akan melakukan penyidikan lebih lanjut," ujarnya.
Polisi saat ini sudah mendapat beberapa laporan dari warga yang merasa tertipu dan nilainya berkisar Rp202 miliar.
Di sekitar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi diberi garis polisi dan hanya berjarak 200 meter dari kerumunan warga nampak berdesakan dan berteriakan penasaran atas apa yang dilakukan saat rekontruksi.
Untuk tersangka Taat Pribadi, penyidik Polda Jatim membidik tersangka untuk dua kasus yakni kasus pembunuhan dua pengikutnya (Abdul Gani dan Ismail Hidayah) dan kasus penipuan terkait penggandaan uang yang konon nilainya mencapai miliaran rupiah. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Setelah di Penjara, Dimas Kanjeng Kembali Berjaya? Fakta di Balik Padepokannya yang Kembali Ramai
-
8 Kasus Dukun Palsu Pengganda Uang yang Pernah Bikin Gempar Seluruh Indonesia
-
4 Kasus Dukun Pengganda Uang yang Menggemparkan, Terbaru Kasus Mbah Slamet
-
Selain Dukun Mbah Slamet, Ini 3 Kasus Penggandaan Uang yang Telan Korban Jiwa
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India