Suara.com - Sehari setelah melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Abdul Gani, yang diduga diotaki Taat Pribadi, anggota Polda Jatim mulai melakukan inventarisir aset padepokan di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (4/10/2016).
Proses pendataan aset dikawal ratusan anggota kepolisian. Area ini memang selalu dijaga aparat keamanan setelah Taat Pribadi ditangkap anggota Polda Jatim pada Kamis (22/9/2016) lalu.
Sepanjang hari ini, kondisi padepokan terlihat kondusif, meski masih banyak tenda para pengikut yang masih tetap bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng.
Sejak kasus terungkap, Padepokan Dimas Kanjeng menjadi tontonan gratis bagi warga. Saban hari banyak warga yang berlalu lalang di sekitarnya untuk melihat langsung padepokan yang berdiri di atas lahan seluas sekitar dua hektar.
Police line terpasang hampir di semua bangunan padepokan. Mobil dan satu motor gede juga diberi garis polisi.
“Kami hanya mengamankan aset padepokan yang saat ini tengah dalam status quo. Kalau tidak diamankan, misalkan hilang, siapa yang bertanggungjawab?” ujar Kasubdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Cecep Ibrahim.
Di lokasi tersebut juga terlihat mobil Panther Touring nomor polisi P 1022 G yang diduga digunakan untuk pengiriman uang dari koordinator pengikut ke padepokan. Polisi akan melakukan penelusuran dan memanggil pemiliknya. Mobil itu sekarang dikumpulkan dengan mobil lain di sebelah barat masjid.
Cecep Ibrahim masih enggan membeberkan berapa tepatnya aset yang diamankan hari ini.
“Setelah selesai menginventarisir aset, kami selanjutnya akan membuat laporannya dahulu. Baru kami lakukan press release,” kata dia.
Pengamanan aset yayasan terus dilakukan guna menjaga status quo padepokan. Seluruh area padepokan tertutup untuk umum untuk menghindari hilangnya aset padepokan.
Nama Taat Pribadi sohor setelah muncul kasus dugaan pembunuhan terhadap dua pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail Hidayat. Setelah Taat Pribadi dicokok, polisi mengembangkan kasus penipuan terhadap sejumlah pengikut dengan modus penggandaan uang. (Andi Sirajuddin)
Tag
Berita Terkait
-
Setelah di Penjara, Dimas Kanjeng Kembali Berjaya? Fakta di Balik Padepokannya yang Kembali Ramai
-
8 Kasus Dukun Palsu Pengganda Uang yang Pernah Bikin Gempar Seluruh Indonesia
-
4 Kasus Dukun Pengganda Uang yang Menggemparkan, Terbaru Kasus Mbah Slamet
-
Selain Dukun Mbah Slamet, Ini 3 Kasus Penggandaan Uang yang Telan Korban Jiwa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Prabowo Rehabilitasi 2 Guru ASN di Luwu Utara, DPR Wanti-wanti Kepala Daerah Jangan Asal Pecat
-
Puluhan Emak-emak Dampingi Roy Suryo Cs di Polda Metro Jaya: You Never Walk Alone!
-
Kenapa Prabowo Rehabilitasi 2 Guru di Luwu Utara? Ini Kasus yang Membelit Abdul Muis dan Rasnal
-
Profil Ribka Tjiptaning: Dokter Penulis 'Anak PKI', Kini Dipolisikan Usai Sebut Soeharto Pembunuh
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
-
Nekat Mutilasi Istri Pegawai Pajak Demi Judi Online, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Detik-detik Grandmax Bawa Rp5,2 Miliar Terbakar di Polman, Uang ATM Rp4,6 M Hangus
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun