Suara.com - Perseteruan politikus Ruhut Sitompul dengan elit partainya, Demokrat, kian panas. Perseteruan makin panas setelah Ruhut terang-terangan tak mau dukung Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta dan malah ikut mendukung duet Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Belakangan, Ruhut dan sejumlah petinggi Demokrat perang urat syaraf di media. Bahkan, Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono sampai memintanya mundur.
Di tengah ketegangan, PDI Perjuangan memberi sinyal mau menerima Ruhut jika ingin bergabung. Antara Ruhut dan PDI Perjuangan selama ini memang sudah ada kedekatan. Walau tak direstui Demokrat, Ruhut di berbagai kesempatan menyebut dirinya sebagai juru kampanye Ahok dan Djarot.
"Welcomelah. Dari awal kan Pak Ruhut kan memang punya sikap sendiri, kan. Saya kira ya untuk tim pemenangan dan dukungan, saya kira terbukalah," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira di DPR, Selasa (4/10/2016).
Menurut Andreas, Ruhut mempunyai hak untuk memilih jalur politik, termasuk jika dia ingin mundur dari Demokrat dan total menjadi juru kampanye Ahok-Djarot.
"Dia punya hak politik itu. Dia punya tanggungjawab sendiri," kata Andreas.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menambahkan sejak awal Ruhut merupakan relawan Teman Ahok -- organisasi pendukung Ahok.
"Itu artinya mempertegas posisi politik Pak Ruhut sebagai tim sukses Pak Ahok secara pribadi bukan secara kepartaian," kata Basarah.
Basarah mengatakan Ruhut bisa masuk ke dalam tim pemenangan Ahok-Djarot. Sebab, tim pemenangan ini dibentuk dari partai pengusung, yaitu Nasdem, Hanura, Golkar dan PDI Perjuangan, bersama relawan.
"Jadi dengan demikian sangat dimungkinkan dengan kapasitas Pak Ruhut sebagai relawan secara pribadi sebagai salah satu tim sukses di unsur relawan," kata Basarah.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Demokrat Tolak Tunjangan Rumah DPR RI: Tidak Tepat di Tengah Kesulitan Rakyat
-
Ditanya Nasib Kapolri, Ibas: 'Itu Presiden ya, Kita Buat Kondisi Lebih Tenang'
-
Wakili Ketum Partai Demokrat, Ibas Penuhi Panggilan Mendadak Prabowo di Istana Negara
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!