Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak khawatir dengan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia yang menyebutkan tingkat elektabilitasnya menurun drastis menjelang pemilihan kepala daerah Jakarta periode 2017-2022. Salah satu kriteria yang dijadikan survei ialah kebijakan reklamasi dan penertiban pemukiman padat penduduk yang berdiri di atas lahan hijau.
"Sekarang kan saya udah bilang, saya disumpah, kan untuk merapikan Jakarta, kamu minta saya ngerapihin Jakarta," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Menurut Ahok untuk menertibkan kota, terutama di tepi sungai, tidak ada cara lain selain merelokasi warga ke rumah susun. Ahok meminta saran kepada masyarakat jika ada cara lain yang lebih baik untuk menangani pemukiman kumuh yang menempati tepi sungai.
"Kasih tahu saja caranya gimana sih kalau orang udah uruk sungai dari sungai 60 meter jadi 20 meter dan bikin rumah, caranya gimana? Ya pindahin mereka ke rusun kan?" kata Ahok.
Ahok menegaskan pemerintah tidak asal menertibkan bangunan, tetapi terlebih dulu menyiapkan tempat pengganti buat warga. Pemerintah sekarang tengah memperbanyak rusun untuk menampung warga yang selama ini tinggal di daerah kumuh.
Ahok tidak khawatir kebijakannya berpengaruh pada elektabilitas.
"Soal kepilih nggak kepilih kan urusan kedua, kalau saya cuma gara-gara mau terpilih ya buat apa kamu pilih saya jadi gubernur tapi sungai semua nggak rapi," ujar Ahok.
Menurut survei LSI, elektabiltias Ahok berada di angka 31,4 persen pada Oktober ini. Jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
"Artinya tim harus kerja keras, bagus itu kan (survei LSI). Jadi saya katakan saya nggak perlu bayar lembaga survei," katanya.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka